"Salah satu anggota Satbrimob Teluk Bintuni yang terluka dalam penyergapan adalah Bripda Hengki Frengki Wonatorey," katanya.
Adam Erwindi menjelaskan bahwa dari 21 DPO yang ada, sembilan pelaku sudah berhasil ditangkap. Saat ini, polisi masih terus memburu 12 DPO lainnya. Sebelumnya, tiga DPO telah ditangkap, dan satu di antaranya terpaksa ditembak mati karena melawan saat penangkapan.
"Dua tersangka ditangkap segera setelah penerbitan daftar 21 DPO, dan beberapa hari kemudian, tiga DPO lainnya ditangkap, dengan satu orang tewas dalam proses penangkapan," tambahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dua tersangka awal, kata Adam Erwindi, diketahui bahwa puluhan pelaku yang memiliki afiliasi dengan KKB telah merencanakan pembakaran Kantor Distrik Kramomongga yang juga melibatkan penganiayaan yang berujung pada kematian Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur, pada Selasa malam (15/8/2023) pukul 19.30 WIT.
Dua hari setelahnya, pada Jumat (18/7), para pelaku kembali membakar Kantor Distrik Fakfak Tengah sekitar pukul 03.30 WIT, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Semua peristiwa pembakaran fasilitas publik di Fakfak ini saling berkaitan. Kami mengimbau 12 DPO yang masih buron untuk menyerahkan diri, dan kami menjamin keamanan mereka," pungkasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait