“Keadaan pangan adalah tanggung jawab bersama dan kita harus bisa memiliki inovasi, dengan mengajarkan dengan orang tua, tokoh agama, tenaga pendidik di sekolah, Sekolah Minggu dan pembimbing di PPA terkait sadar pangan aman. Dimana Para guru ataupun pengajar merupakan sebagai perpanjangan tangan untuk berbagi pengetahuan tentang pangan aman. Salah satunya melakukan Cek Klik, yaitu Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Tanggal Kedaluwarsa. ini merupakan empat hal yang harus kita lakukan dalam memilih dan memilah bahan pangan sebelum dikonsumsii”, tegas Frama El Lefiyana Pollo.
Pada bagian lain, Pendeta Mesrry P. E. Modok salah satu narasumber, yang juga adalah Ketua Gembala Cluster Pusat Pengembangan Anak (PPA) Kupang Tenggara, mengatakan bahwa terkait dengan perlindungan anak sangat disetuju perlu adanya kerja sama lintas sektor dalam memenuhi hal-hak dan upaya perlindungan anak.
“Kolaborasi untuk sosialisasi terkait upaya perlindungan anak dari berbagai bantuk kekerasan. Sangatlah diperlukan adanya staf khusus perlindungan anak di setiap PPA, bersyukur melalui implementasi Gereja Ramah Anak, hal ini dapat membantu mendukung upaya pemenuhan hak-hak anak dan aspek perlindungannya," Ujarnya.
Ia mengajak semua komponen bersungguh-sungguh untuk meraih mimpi besar bangsa ini agar anak benar- benar mendapatkan haknya sesuai amanat Undang- undang dan gereja.
" Ini menjadi tanggung jawab bersama, mari kita melangkah bersama, sehingga mimpi ini bukan hanya angan-anagn belaka namun menjadi kenyataan di kemuadian hari," pesan Pdt. Mesrry P. E. Modok yang juga Ketua Majelis Jemaat GMIT Efrata Oelmasi Klasis Fatuleu, pada talkshow yang dipandu oleh Pemudi PPA Youth 492 Gloria Tuatuka dan Novanti Aome.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait