KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Salah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yakni Perusahaan daerah Cendana wangi dilaporkan mengalami kerugian. Bahkan hingga saat ini tak beroperasi lagi, lebih mencengangkan, perusahaan ini justru meninggalkan beban hutang bagi pemerintah daerah.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Daerah TTU berencana melakukan reaktivasi kembali BUMD tersebut, Langkah ini diambil sebagai strategi untuk menarik investasi pihak ketiga ke TTU. Hal ini disampaikan oleh Bupati TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo, pada Jumat (18/7/2025).
Lunasi Utang Warisan Demi Investor
Bupati Falent menjelaskan bahwa BUMD Cendana Wangi sudah tidak beroperasi sejak awal masa kepemimpinannya. Untuk menghidupkan kembali perusahaan tersebut, Pemda TTU harus melunasi seluruh utang warisan dari pengurus sebelumnya.
"Ini akan segera diselesaikan, karena tujuannya adalah kerja sama dengan pihak ketiga yang hendak berinvestasi di TTU dan salah satunya harus menggunakan instrumen BUMD," ujarnya.
Bupati Falent menegaskan bahwa reaktivasi BUMD Cendana Wangi menjadi pilihan tak terhindarkan. Banyak investor yang berminat menanamkan modalnya di TTU, dan instrumen BUMD sangat dibutuhkan dalam proses investasi tersebut.
"Oleh karena itu, Pemda TTU tidak punya pilihan selain menghidupkan kembali BUMD tersebut, termasuk membayar semua tunggakan yang ada,"ungkapnya
Antisipasi Kebijakan Mendagri dan Strategi Pengembangan Bisnis
Ia menekankan pentingnya kecepatan dalam mereaktivasi BUMD Cendana Wangi agar TTU tidak kehilangan momentum untuk menyambut investor.
Setelah dihidupkan kembali, BUMD Cendana Wangi rencananya akan membawahi PD Pasar. Selain itu, BUMD ini juga akan menjadi induk bagi berbagai core business lain yang hendak dijalankan Pemda TTU namun belum memiliki wadah resmi. Ungkapan ini juga menjadi bentuk antisipasi pasca Menteri Dalam Negeri mengumumkan banyak pengelolaan BUMD merugi.
Langkah reaktivasi ini diharapkan menjadi titik balik bagi BUMD di TTU, mengubahnya dari entitas yang membebani menjadi motor penggerak perekonomian daerah melalui investasi dan pengelolaan bisnis yang lebih efektif.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait