“Apabila terjadi kekerasan bisa langsung menelpon dan menghimbau kepada semua pihak agar jangan tutupi masalah kekerasan terhadap anak, karena korban akan mengalami luka fisik apalgi psikis hingga depresi. Oleh karena itu perlu dukungan dari orang tua, para pendeta, pembimbing PPA, sehingga adanya motivasi kepada korban untuk mau keluar dari lingkungan yang tidak aman dan pulih dari sakitnya”, tegas Ruth Diana Laiskodat.
Kepada iNews.id, Sabtu (13/7/2024) Ruth mengatakan dalam talkshow yang diselenggarakan dalam rangka menyongsong Hari Anak Nasional Selasa, 23 Juli 2024 mendatang, PPA Cluster Kupang Tenggara membentuk panitia Hari Anak Nasional (HAN) yang akan mengadakan Peringatan Hari Anak Nasional berlokasi di PPA IO-0505 Bait’El Bokong. Talk show ini merupakan salah satu kegiatan menyongsong kegiatan HAN/Pra HAN, dengan tema Anak Terlindungi, Sehat dan Bertalenta serta Bertumbuh didalam Kristus untuk Indonesia Maju.
Talkshow tersebut bertujuan sebagai wadah pembelajaran dan bentuk keimanan kepada Tuhan dalam setiap karya untuk berinteraksi dan membangun kebersamaan antar PPA sekluster Kupang Tenggara, serta mensosialisasikan isu-isu penting terkait dengan tantangan zaman yaitu menyangkut dengan perlindungan anak, literasi, dan malnutrisi pencegahan stunting, khususnya di Kabupaten Kupang dan lebih luas di Provinsi NTT, menuju Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.
Selain Kadis P3AP2KB Provinsi NTT, turut hadir juga sebagai salah satu narasumber adalah Pejabat Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya dengan Penugasan sebagai Ketua Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi tahun 2021 hingga saat ini, Frama El Lefiyana Pollo pada Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang, yang hadir mewakili Kepala BPOM Kupang.
Dalam ulasannya, Frama Pollo, mengatakan bahwa salah satu kriteria perlindungan anak yaitu tercukupinya pangan dan pengetahuan pangan yang aman, sehingga anak dapat terlindungi dalam pemenuhan pangan agar gizi menjadi seimbang karena pangan aman mendukung terwujudnya Generasi Indonesia Unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait