TMMD ke 119, Sentuhan Kasih TNI untuk Kaum Terpencil di Timor Tengah Utara

Sefnat P. Besie
Bangunan sederhana SMK Negeri Feotleu sebelum dan sesudah dibangun kembali oleh TNI dalam Program TMMD ke-119 di Desa Makun, Kecamatan Biboki Feotleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Foto: istimewa

Rata-rata penduduk di Desa ini hanya bertahan hidup dari kebun musiman dengan kondisi lahan yang masih tandus yakni setahun sekali tergantung dari musim hujan, selebihnya mereka terpaksa bekerja serabutan untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Kondisi itu diperparah lagi dengan sulitnya akses jalan dari desa Makun ke ibu kota Kabupaten yang berjarak puluhan kilometer dengan waktu tempuh capai 3, 5 jam dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan, bahkan membuat mereka enggan keluar dari desa itu dan berharap serta pasrah dengan keadaan.

Masuknya TMMD di Desa ini setidaknya membuat Bupati Timor Tengah Utara mengelus dada, sebab tentunya sudah meringankan beban pemerintah daerah karena  dengan kekuatan Pendapatan Asli Daerah, (PAD) untuk Tahun 2024 yang masih kecil yakni Rp50 miliar, sudah pasti tak mampu membiayai seluruh pembangunan di TTU apalagi khusus membangun gedung seperti SMK Negeri Makun.

"Ini termasuk menghemat anggaran, kalau kita mau pakai tenaga kontraktor tentunya butuh biaya sangat besar, bahkan melalui TMMD, sudah hemat anggaran lagi dilain sisi ada percepatan pembangunan di wilayah ini,"ungkap Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Timor Tengah Utara, disela-sela pembukaan TMMD di Desa Makun.

 


Budaya Gotong Royong masih Dijunjung masyarakat Pedalaman Desa Makun
 


Gotogn royong masyarakat Desa Makun di lokasi TMMD ke-119, ada juga Nenek tua renta. Foto: Istimewa.

 

Deru mesin Excavator 'meraung-raung' memecah kesunyian pagi di Desa Makun. Matahari baru saja muncul memberikan sinar keemasan yang memantulkan semangat para warga yang berkumpul di lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Di antara kerumunan, terlihat seorang pria tua bernama Nikolaus Makun, dengan langkahnya yang perlahan tapi pasti, ia berjalan mendekati alat berat yang sedang bekerja. Wajahnya yang keriput mencerminkan pengalaman hidup yang panjang, namun matanya masih memancarkan semangat yang tak kenal lelah.

"Tuan Nikolaus, Anda tidak harus turun ke sini. Biarkan kami yang mengurusnya," ucap seorang tentara sambil menghampiri Nikolaus.

Namun, dengan tegas Nikolaus menolak, "Saya masih punya tenaga, saya harus membantu."

Dengan terhuyung-huyung, Nikolaus melangkah mendekati tumpukan pasir dan batu yang akan digunakan sebagai pondasi gedung sekolah baru. Dengan gemetar, tangannya menggenggam sekop dengan erat. Ia lalu berjalan menuju material-material tersebut.

Di sekitarnya, warga Desa Makun juga bergerak. Para kakek dan nenek dengan langkah gontai membawa ember-ember ukuran kecil untuk mengambil adonan campuran pasir semen, sementara kaum muda dan anak-anak berlarian mengambil batu-batu yang berserakan di sekitar area konstruksi.

Tidak lama kemudian, sebuah barisan manusia terbentuk. Dari mulai pria tua hingga anak-anak kecil, mereka saling berbagi tugas, saling membantu, dan saling menguatkan satu sama lain. Tak ada lagi perbedaan status sosial, usia, atau jenis kelamin di antara mereka. Yang ada hanya semangat gotong royong yang mengalir deras di antara setiap individu.

 


Kebersamaan TNI dengan masyarakat di Desa Makun saat Pelaksanaan Program TMMD reguler ke-119. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat

 

Dengan teratur, mereka mulai bekerja. Nikolaus dengan setia memindahkan batu-batu besar ke tempat yang telah ditentukan, sementara tentara dan warga lainnya membantu mengatur dan meratakan pondasi dengan teliti. Mesin Excavator yang sebelumnya meraung-raung kini menjadi pelengkap harmoni kerja keras dan kebersamaan.

Rupanya Nikolaus Makun adalah kakek dari siswa SMK Negeri Feotleu Andi Makun.

"Cucu saya sekolah di sini, saya harus membantu TNI membangun sekolah mereka karena demi masa depan cucu saya,"ujar Kakek Nikolaus terbata bata.

Hari berganti, namun semangat gotong royong terus berkobar di hati setiap warga Desa Makun. Mereka menyadari bahwa dengan bersatu dan bekerja sama, tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dicapai. Dan di balik setiap batu yang mereka angkat dan setiap tanah yang mereka gali, terukir rasa bangga dan kebahagiaan karena mereka telah berkontribusi dalam pembangunan masa depan desa serta anak cucu mereka.

Meski terpencil, masyarakat Desa ini dikenal karena kehidupan masyarakatnya yang masih sangat erat dengan nilai-nilai tradisional, nilai budaya yang kental termasuk dengan budaya gotong royong yang telah menjadi warisan nenek moyang mereka.

Kisah gotong royong ini tidak hanya menjadi kenangan manis bagi warga Desa Makun, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Mereka belajar bahwa dengan kerja keras, semangat gotong royong, dan kebersamaan, tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai.


Mayjen TNI. Alvis Anwar selaku ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi, (Wasev) dan anggota tim Letkol Inf Amin M. Said didampingi Dandim TTU, saat mengunjungi lokasi TMMD di Desa makun, Foto: iNewsTTU.id/Sefnat)


 

Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Mabes TNI AD, terdiri dari Mayjen TNI. Alvis Anwar selaku ketua  beserta  Letkol Inf Amin M. Said sebagai anggota tak menyangka gotong royong di lokasi TMMD begitu kental.

Kehadiran mereka di lokasi TMMD adalah untuk memantau, melakukan pengawasan serta evaluasi bilamana ada yang tidak sesuai dengan apa yang telah diusulkan dan telah diprogramkan oleh MabesAD.

Kepada awak media di Desa Makun, saat melakukan kunjungan, Jenderal bintang dua ini menjelaskan bahwa Program TMMD saat ini sedang berlangsung di 50 lokasi di Indonesia termasuk di Desa Makun.

Hadirnya program ini untuk membantu pemerintah daerah dalam menyetarakan pembangunan dari wilayah terpencil yang sulit dikerjakan oleh pemerintah daerah menggunakan rekanan atau dengan istilah pemborong.

"di samping kita membantu masyarakat untuk membangun sasaran fisik berupa sekolah ini, tujuan kita yang lain adalah meningkatkan kemanunggalan TNI dengan masyarakat, jadi kita bekerjasama dengan masyarakat, berkomunikasi dan berinteraksi, kita harapkan tumbuh rasa cinta dan rasa sayangnya dengan TNI,"ucapnya.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network