Sementara itu, Hermina Disnawati selaku Pendamping menjelaskan bahwa, Lokakarya ini merupakan lokakarya luring kedua dengan sasaran sekolah penggerak di Kabupaten TTU dan Malaka.
Sasaran sekolah terdiri dari SD ada 6 yakni dari Malaka 3 SD dan TTU 3 SD, SMP satu dari Malaka dan tiga dari TTU, dan untuk SMA, satu dari Malaka dan empat SMA dari TTU atau total keseluruha sebanyak 15 sekolah.
Dosen Unimor ini menjelaskan, pada tahun 2022 mereka lolos sebagai sekolah penggerak, yang bersaing disini sebenarnya Kepala sekolahnya, jadi kalau kepala sekolah lolos maka dengan sendirinya sekolah yang bersangkutan lolos sebagai sekolah penggerak.
Dikatakannya, sebagai pendamping atau fasilitator, kegiatan hari kedua ini fokus pada perancangan dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila yang merupakan hal baru dari kurikulum sebelumnya atau baru ada di kurikulum merdeka.
"Kalau profil pelajar pancasila itu ada dimensi bagaimana menumbuhkan peserta didik untuk beriman bertaqwa, berbudipekerti luhur, bernalar kritis, mandiri, berkebhinekaan global, kreatifitas dan gotong royong kalau project penguatan profil pelajar Pancasila memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada anak didik untuk menumbuhkan enam sikap tadi yang disebutkan diatas,"terangnya.
Sebagai pendamping, pihaknya memikul tanggungjawab agar terus melakukan bimbingan kepada para guru di sekolah penggerak tersebut agar mampu menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka.
Lokakarya Kurikulum Perencanaan Pengembangan Sekolah Penggerak angkatan 2 ini dihadiri juga oleh perwakilan BGP yang ditugaskan di TTU, Maria Bernadetha Advensia, para fasilitator dan 45 orang guru dari 15 sekolah penggerak asal dua Kabupaten.
Sebelumnya, kegiatan itu dibuka oleh Kabid GTK Dinas PKO Kabupaten Timor Tengah Utara, (TTU) Tedy Amfotis, selanjutnya pengarahan oleh Ibu Maria Bernadetha Advensia mewakili ketua BGP.***
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait