Balai Guru Penggerak Provinsi NTT Gelar Lokakarya di TTU Implementasikan Kurikulum Merdeka

Seth Besie
Balai Guru Penggerak Provinsi NTT Gelar Lokakarya di TTU Implementasikan Kurikulum Merdeka. Foto: iNewsTTU.id/seth

KEFAMENANU, TTU.INEWS.ID--Balai Guru Penggerak Provinsi NTT melakukan lokakarya Kurikulum Perencanaan Pengembangan Sekolah Penggerak angkatan 2 untuk Kabupaten Malaka dan Timor Tengah Utara NTT di Aula Pertemuan Hotel Livero, Jalan Eltari, Kota Kefamenanu, Selasa, 15/11/2022.

Lokakarya ini diikuti oleh sejumlah guru dari Sekolah Penggerak SD  SMP dan SMA/K pada dua Kabupaten tersebut berlangsung selama 3  hari sejak tanggal 14 hingga tanggal 16 November 2022.

Ketua Panitia  lokakarya Kurikulum Perencanaan Pengembangan Sekolah Penggerak, Dolly Ballo menjelaskan kegiatan ini merupakan Program kemendikbudristek yang sedang ditindaklanjuti oleh Balai Guru Penggerak Provinsi NTT.

"Pada tahun 2020 sudah kita lakukan pada angkatan satu dan tahun ini angkatan dua, jadi sekolah yang sudah menerima sekolah penggerak diangkatan satu dan angkatan dua ini melalui Kemendikbudristek mengalokasikan kepada kami untuk membuat lokakarya,"terang Dolly.

Menurutnya, Lokakarya ini diikuti oleh 15 sekolah dari dua Kabupaten dan masing masing sekolah mengikutsertakan satu kepala sekolah dan dua orang dewan guru komite pembelajaran.

"tujuan lokakarya ini agar bagaimana guru menerapkan atau mengimplementasikan kurikulum merdeka,"katanya.

Sementara itu, Hermina Disnawati selaku Pendamping menjelaskan bahwa, Lokakarya ini merupakan lokakarya luring kedua dengan sasaran sekolah penggerak di Kabupaten TTU dan Malaka.

Sasaran sekolah terdiri dari SD ada 6 yakni dari Malaka 3 SD dan TTU 3 SD, SMP satu dari Malaka dan tiga dari TTU, dan untuk SMA, satu dari Malaka dan empat SMA dari TTU atau total keseluruha sebanyak 15 sekolah.

Dosen Unimor ini menjelaskan, pada tahun 2022 mereka lolos sebagai sekolah penggerak, yang bersaing disini sebenarnya Kepala sekolahnya, jadi kalau kepala sekolah lolos maka dengan sendirinya sekolah yang bersangkutan lolos sebagai sekolah penggerak.

Dikatakannya, sebagai pendamping atau fasilitator, kegiatan hari kedua ini fokus pada perancangan dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila yang merupakan hal baru dari kurikulum sebelumnya atau baru ada di kurikulum merdeka.

"Kalau profil pelajar pancasila itu ada dimensi bagaimana menumbuhkan peserta didik untuk beriman bertaqwa, berbudipekerti luhur, bernalar kritis, mandiri, berkebhinekaan global, kreatifitas dan gotong royong kalau  project penguatan profil pelajar Pancasila memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada anak didik untuk menumbuhkan enam sikap tadi yang disebutkan diatas,"terangnya.

Sebagai pendamping, pihaknya memikul tanggungjawab agar terus melakukan bimbingan kepada para guru di sekolah penggerak tersebut agar mampu menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka.

Lokakarya Kurikulum Perencanaan Pengembangan Sekolah Penggerak angkatan 2 ini dihadiri juga oleh perwakilan BGP yang ditugaskan di TTU, Maria Bernadetha Advensia, para fasilitator dan  45 orang guru dari 15 sekolah penggerak asal dua Kabupaten.

Sebelumnya, kegiatan itu dibuka oleh Kabid GTK Dinas PKO Kabupaten Timor Tengah Utara, (TTU) Tedy Amfotis, selanjutnya pengarahan oleh Ibu Maria Bernadetha Advensia mewakili ketua BGP.***

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network