Angelica yang tersentuh dengan kondisi Andrew, lalu menghubungi sejumlah anggota IKASS yang punya jabatan penting di NTT melalui jaringan pribadi (japri) WA.
"Saat informasi itu disampaikan ke grup, sehingga saya japri beberapa pejabat. Kami lalu kumpul uang," ungkap Angelica.
"Singkat cerita, terkumpulah uang sebanyak Rp 5.250.000. Kami gunakan beli tiket pesawat menuju Palembang. Uang sisa Rp 1,8 juta kami kasih buat pegangan di jalan," sambungnya.
Kabar Andrew pun sampai ke grup WhatsApp (WA) pengurus IKASS Provinsi NTT.
Angelica yang tersentuh dengan kondisi Andrew, lalu menghubungi sejumlah anggota IKASS yang punya jabatan penting di NTT melalui jaringan pribadi (japri) WA.
"Saat informasi itu disampaikan ke grup, ada usulan untuk dimasukan ke Dinas Sosial tapi saya tidak setuju, sehingga saya japri beberapa pejabat. Kami lalu kumpul uang," ungkap Angelica.
"Singkat cerita, terkumpulah uang sebanyak Rp 5.250.000. Kami gunakan beli tiket pesawat menuju Palembang. Uang sisa Rp 1,8 juta kami kasih buat pegangan di jalan," sambungnya.
Andew Leendrao saat hendak pulang k Kampung Halaman d Andalas Sumatera Selatan. foto:ist
Menurut Angelica, dia dan pengurus IKASS melakukan semuanya itu semata sebagai bentuk solidaritas sebagai warga satu daerah yang membutuhkan bantuan.
Dia berharap, apa yang diberikan itu bisa bermanfaat buat Andrew.
Andrew lalu terbang menuju Jakarta dan selanjutnya ke Palembang. Dia akhirnya tiba di kampung halamannya.
Andrew dijemput oleh sejumlah aparat Kepolisian Resor (Polres) Muara Enim di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Pelembang.
Dia lalu dibawa menggunakan mobil Satuan Lalu Lintas Polres Muara Enim dan tiba di kampungnya, Selasa sore sekitar pukul 19.11 Wita.
Andrew lalu disambut oleh keluarga besarnya di kampung.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya, khusunya keluarga besar IKASS di NTT dan jajaran Polres Muara Enim. Saya berharap, kehidupan saya bisa lebih baik ke depannya," kata Andre.
Editor : Sefnat Besie