Penelitian
Misi Transit Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA menemukan exoplanet dengan cara ini. Ini menghasilkan lebih banyak exoplanet saat mengamati bagian langit yang terjauh dari ekliptika (bidang di mana Bumi mengorbit Matahari), yang disebut kutub ekliptika.
Observatorium di belahan bumi utara dapat mengamati kutub ekliptika utara, dan survei potensi bintang yang menampung planet di wilayah ini disebut survei Kutub Ekliptika Utara Vatikan-Potsdam (VPNEP).
Survei tersebut dipusatkan pada bidang observasi TESS yang paling kaya, area langit yang kira-kira berukuran 4000 kali ukuran bulan purnama.
Semua sekitar 1.100 bintang yang berpotensi menjadi tuan rumah planet di bidang ini diselidiki. Hingga 1,5 jam waktu teleskop diperlukan untuk menangkap cukup cahaya bintang untuk membuat satu spektrum berkualitas tinggi.
Dengan beberapa kunjungan per bintang, dibutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan survei tersebut. Survei tersebut menggunakan teleskop di dua lokasi: Di Arizona, Teleskop Alice P. Lennon dan Thomas dari VO. J.
Bannan Astrophysics Facility (Vatican Advanced Technology Telescope atau VATT) memberikan cahaya kepada Potsdam Echelle Polarimetric and Spectrscopic Instrument (PEPSI) AIP.
Spektrum yang direkam dari bintang-bintang yang lebih kecil ini dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di Tenerife, Observatorium STELLA (StellTELLar Activity) AIP menggunakan STELLA Echelle Spectrograp.
Observatorium Vatikan (VO) adalah penerus observatorium yang didirikan dan didukung oleh Takhta Suci sejak 1572.
Markas besarnya berada di kediaman musim panas Paus di Castel Gandolfo. Berkat kerja sama dengan University of Arizona di Tucson, VO memiliki teleskop di Mt Graham (70 mil atau 110 km timur laut Tucson, 10.500 kaki atau 3.200 m di atas permukaan laut).
Editor : Sefnat Besie