get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Ternak Babi Mati di TTU, Diduga Terserang ASF

Yayasan Pantau Gandeng Atase Pers Kedubes AS Buka Pelatihan Jurnalisme di Kupang NTT

Sabtu, 08 Oktober 2022 | 20:22 WIB
header img
Peserta NJT Kupang berfoto bersama Janet Stelee pada 4 Oktober 2022. Foto: Istimewa


KUPANG, INEWSTTU.ID - Yayasan Pantau, sebuah organisasi Jakarta, yang bergerak di bidang pelatihan jurnalisme di Indonesia, kembali membuka kelas jurnalisme narasi secara tatap muka.

pelatihan jurnalisme kelas jurnalisme narasi secara tatap muka Pertama kali sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.

Narrative Journalism Tour 2022 dimulai di Kupang, pada 3-7 Oktober 2022, dan total akan dilakukan di lima kota.

Rangkaian kelas yang didukung oleh Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta ini selanjutnya akan tur ke Semarang, Manado, Palangkaraya dan Pekanbaru.
 
“Sebagai dua negara demokrasi terbesar dan paling dinamis di dunia, Amerika Serikat memiliki komitmen yang sama dengan Indonesia untuk melindungi kelompok-kelompok rentannya," ujar Juru Bicara dan Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Michael Quinlan dalam keterangan yang diterima.

Quinlan mengatakan Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia untuk menegakkan dan menggalakkan perlindungan bagi minoritas.

“Media memainkan peran penting dalam menyuarakan suara dan pandangan yang termarjinalisasi dan pelaporan dengan jurnalisme yang baik dapat membentuk opini dan mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan,"kata Quinlan.

Dijelaskannya, untuk mencapai tujuan ini, pihaknya bangga dapat bermitra dengan Yayasan Pantau, yang sangat memahami kebutuhan di lapangan.

"Kami juga senang bekerja sama dengan Universitas George Washington, untuk berbagi tentang praktik terbaik jurnalisme dari perspektif AS. Kami menantikan untuk membaca kisah-kisah menarik yang dihasilkan pelatihan ini, dan berharap kisah-kisah ini dan para peserta akan menginspirasi yang lain untuk melakukan yang sama," ujarnya.

Kelas yang berlangsung selama lima hari di Kupang dipandu oleh Janet Steele, guru besar di George Washington University dan Fahri Salam, Pemimpin Redaksi Project Multatuli. Lima belas peserta dipilih dari berbagai kota dan latar belakang, termasuk jurnalis, aktivis, mahasiswa dari Flores, Timor, Sumba, Alor, Sabu, Lembata, Rote dan Papua.
 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut