SOE, iNewsTTU.id- LSM Word Agroforesty ( ICRAF) Indonesia Hadir di 12 Desa Di Kabupaten Timor Tengah Selatan lakukan pendampingan program bentang lahan kerja sama Pemerinta Negara Canada dan Pemerintah Republik Indonesia.
Kegiatan diawali dengan Workhsop dan Sosialisasi persetujuan awal tanpa paksaan rencana kegiatan Land4lives berpusat di Aula Kantor Camat Mollo Utara Kabupaten TTS Selasa ( 09/08/2022) kemarin hingga tanggal ( 15/08/2022) mendatang.
Aulia Perdana, Perwakilan ICRAF Indonesia ketika di wancarai mengatakan bahwa Word Agroforesty ( ICRAF) merupakan salah satu LSM dari 15 pusat Penelitian Internasional yang bergerak dibidang pertanian dan ketahanan pangan ( Consortium Group Of International Agricultural Research- CGIAR) .
Dikatakannya melalui kegiatan sosialisasi kesepakatan awal saat ini pihaknya meminta para Kepala Desa perwakilan untuk saling menanggapi materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi .
"Kita bahas dan sepakati point-point penting berisi kesediaan menerima proyek agar Kepala Desa dapat memilih paket yang sudah di sampaikan tentang pasar dan rantai nilai ekonomi yang akan terjadi setelah program ini berjalan."terangnya.
Dengan demikian ada 3 bagian paket kerja yakni pembiayaan, inovatif dan pertanian cerdas iklim, serta ketahanan pangan dan gizi.
"Untuk itu tujuan inti dari kegiatan di maksud adalah memperkuat kapasitas komunitas rentan termasuk didalamnya perempuan dan anak-anak perempuan untuk dapat melakukan upaya mitigasi, meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus beradaptasi aktif dalam pengambilan keputusan lingkungan dan komonitas."harapnya.
Sasaran kegiatan untuk kaum perempuan di 12 Desa di Kabupaten TTS di antaranya Desa Nunbena, Desa Taneotob (Kecamatan Nunbena), Desa Bijaepunu, Tomanat, Lelobatan ( Kecamatan Mollo Utara) , Desa Kualeu ( Kecamatan Mollo Tengah) , Desa Oepliki, Desa Oe,ekam ( Kecamatan Noebeba) , Desa Bone ( Kecamatan Amanuban Tengah) , Desa Hoi , Desa Neke ( Kecamatan Oenino) , dan Desa Falas ( Kecamatan KiE) .
Kegiatan tersebut masuk melalui Bapeda Kabupaten TTS dan sebagai donatur adalah kerjsama antar ICRAF dan Pemerintah Canada , selain itu ada mitra lain seperti CIFOR dan Bappenas.
"selanjutnya setelah kegiatan sosialisasi yang dilakukan dua bulan ke depan nantinya akan dilakukan survei rumah tangga sampai pada tahapan implementasi."jelasnya
Kendati demikian Survei tersebut idealnya dilakukan untuk mengetahui kondisi wilayah dan komoditas bibit yang cocok pada wilayah Desa yang di tujukan atau sasaran program." Tutup Aulia Perdana.
Sementara itu Yeny Fredik Nomeni, STP selaku Provinsial Kordinator ICRAF Prop NTT yang berkantor di Kabupaten TTS, menambahkan bahwa dari 12 Desa dampingan yang tersebar di 7 Kecamatan dipilih berdasarkan beberapa kriteria yaitu kriteria Kkosistem yang mana terdiri dari indikator kerusakan lingkungan, Daerah Aliran Sungai ( DAS) dan degradasi lahan.
Selain itu ada juga indikator kemajuan Desa misalnya Desa tertinggal, Desa berkembang dan Desa maju yang kemudian jadi pertimbangan, namun yang terpenting adalah Desa-desa yang berada di DAS Benenain dan DAS Noelmina.
"Karena itu kita fokus pada DAS karena itu kesepakatan bersama Pemerintah Canada setelah itu kita akan konsultasi ke pihak terkait di Kabupaten sehingga di tetapkan 12 Desa ini pemilihan di pilih secara partisipatif ." Ujar Yeny Nomeni.
Karena itu dia berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan iklim dan bentangan lahan yang ada di Desa masing-masing." Harap Yeny.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait