SUMBA,iNewsTTU.id-Membangun kesepahaman dalam mendidik anak, mulai dari lahir hingga usia 18 tahun, merupakan tantangan besar yang harus dihadapi oleh semua orang tua demi mewujudkan Generasi Emas Indonesia, agar mereka dapat Tumbuh Menjadi Individu yang Cerdas, Sehat, Kuat, Kreatif, Berkarakter dan Mandiri.
Perjuangan ini membutuhkan kerja keras, terutama di Kabupaten Sumba Tengah, dimana tantangan yang dihadapi masih cukup kompleks, seperti tingginya angka kekerasan terhadap anak. Pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi pembentukan karakter anak, dan pemahaman yang benar mengenai pola asuh ini menjadi hal yang sangat krusial.
Di sisi lain, pengaruh penggunaan gadget atau gawai pintar juga membawa dampak besar pada perilaku anak. Kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak sebagai korban maupun pelaku, sering kali dipicu oleh konten negatif yang diakses melalui perangkat tersebut, menunjukkan perlunya pengawasan dan edukasi yang lebih intensif oleh orang tua.
Tingkat kekerasan terhadap anak yang terdeteksi di tahun 2024 di Sumba Tengah menunjukkan adanya tujuh kasus yang terlapor di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DinsosP3A) Kabupaten Sumba Tengah. Data ini mencerminkan tantangan nyata yang masih harus dihadapi dan diatasi bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, diharapkan berbagai tantangan ini dapat diatasi, dan generasi muda dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, mendukung, dan penuh kasih sayang.
Lingkungan keluarga menjadi fondasi utama dalam membentuk perilaku anak. Pola relasi antara orang tua sangat memengaruhi perkembangan sikap dan tindakan anak. Hubungan yang harmonis dapat menciptakan anak yang percaya diri dan penuh kasih, sedangkan hubungan yang penuh konflik dapat berdampak sebaliknya. Pengaruh teman sebaya juga tidak bisa diabaikan, karena anak cenderung meniru perilaku orang-orang di sekitarnya.
Editor : Sefnat Besie