Mereka adalah rakyat yang sadar dan cerdas melihat dan menentukan masa depan bangsa dan masa depan generasi bangsa, Mereka rakyat yang tidak memikirkan kepentingan elit dan kelompok tertentu.Keteguhan pikiran AHY untuk memikirkan titipan dan tanggungjawab yang diberikan sebagian besar rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan membuat AHY dan Demokrat berdiri kokoh pada garis perjuangan perubahan dan perbaikan dan tidak ikut manut-manut terhadap keputusan gelap teman koalisi untuk sekedar meraih kursi kekuasaan. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi kaum muda milenial dan sebagian besar rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan dan perbaikan untuk Indonesia lebih baik lagi kedepan.
Cita-cita Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang akan sebatas mimpi disiang bolong jika perhatian terhadap bidang pendidikan yang bertalian erat dengan pembangunan sumberdaya manusia hanya sebatas tagline, begitu juga dengan bidang kesehatan terutama perhatian penuh terhadap pertumbuhan manusia secara fisik sejak mulai dari dalam kandungan.
Semua pondasi pemikiran ini sebenarnya sudah dibangun di zaman Presiden SBY, yang dibuktikan dengan berbagai program pro rakyat seperti PKH untuk memperhatikan ibu hamil dan janin didalam kandungan serta program beasiswa untuk siswa sekolah dasar sampai mahasiswa ditingkat perguruan tinggi. Program-program inilah yang dilanjutkan oleh pemimpin setelah Presiden SBY sampai dengan saat ini.
AHY merupakan lilin di tengah kegelapan yang siap mengorbankan dirinya demi berbagai titipan tanggungjawab yang disampaikan rakyat dari setiap pelosok tanah air saat duduk dan berdialog dengan rakyat. Itulah wujud nyata dari slogan mereka tentang merasakan langsung penderitaan rakyat, mencium dan merasakan bau keringat rakyat dan bukan sekedar kata-kata pemanis yang menghibur rakyat.
Dalam suasana kegalauan akibat pengkhianatan yang terjadi, kami optimis bahwa kemanapun AHY dan Demokrat pergi, sebagian besar rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan akan selalu mengikuti dan menopang AHY dan Demokrat. Salam kebangsaan.(*)
Editor : Sefnat Besie