Pakai Teknologi Geomembran, Garam Asal Ponu Berkualitas Premium

"Bila produksi dalam sebulan minimal kali, maka dalam sebulan akan dihasilkan minimal 37 sampai dengan 40 ton garam premium atau setara dengan Rp.41..000.000,s/d Rp. 45.000.000,"terang Simon Soge.
Dipaparkannya, dengan musim kemarau yang panjang kurang lebih 8 bulan, maka Proyeksi Produksi setahun sebanyak 320 Ton Garam atau setara dengan Rp. 352.000.000,(Tiga Ratus Lima Puluh Dua Juta Rupiah).
Hadir dalam acara panen garam perdana itu, Direktur perencanaan dan perwujudan kawasan transmigrasi, dirjen PPK trans kemendes PDTT RI Dr. Bambang Widyatmiko, Koordinator Perencanaan kawasan ketransmigrasian, Wawan Gunawan, Ka. Balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi wilayah Bali dan Nusra, Samuel Thanelab Sine serta Kadis kopnakertrans prov NTT, Kabid transmigrasi, Wayan.
Usai panen garam kualitas premium perdana dilanjutkan dengan pelepasan tiga truk yang memuat garam yang sudah dibeli oleh investor dari Ketua Kelompok Usaha Garam Sinar Fat'naka, Yoakim Ulu Besin seharga Rp22,500.000.
Bupati Timor Tengah Utara, David Juandi berharap dengan musim kemarau pajang yang terjadi di wilayah Ponu maka menjadi peluang bagi masyarakat untuk menekuni usaha tambak garam untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.***
Editor : Sefnat Besie