Korban yang kaget dan merasa tak nyaman, langsung memberi isyarat mata serta suara pelan kepada tantenya. Sayangnya, sang tante tidak memahami isyarat tersebut pada awalnya. Setelah kejadian itu, korban segera pergi ke toilet di bagian belakang kabin pilot. Sang tante kemudian mendengar korban menangis histeris, dan setelah diberitahu, pramugari langsung memindahkan tempat duduk korban ke lokasi yang baru.
Kasus ini dilaporkan setelah ibu kandung korban menerima kabar dari saksi pada Selasa dini hari, 15 Juli 2025, bahwa putrinya tidak ingin pulang lantaran telah mengalami pelecehan seksual di pesawat. Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk proses hukum lebih lanjut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait