Kisah Inspiratif Penjual Pangan Lokal Putalaka di Tengah Gempuran Olahan Modern

Sefnat P. Besie
Adriana Hoar Leki, (55) Perempuan asal Dusun Metamanasik Desa Weseben, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka NTT, saat jual pangan lokal di Pasar Maubesi, Rabu, 9/7/2025. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat Besie

Adriana mengaku, dari hasil jualan putalaka ini, Adriana bisa sekolahkan tiga orang anaknya hingga saat ini semuanya telah menyandang gelar sarjana.

"dari hasil jualan kue putalaka ini, anak saya tiga orang bisa kuliah dan sekarang sudah gelar sarjana semua, satunya sarjana peternakan, satunya sarjana biologi, dan sarjana pendidikan,"ungkapnya.

 

Dari Pohon Gewang hingga Makanan Bertahan di Tengah Paceklik

 

Namanya juga berbeda di setiap wilayah namun bahan dasarnya sama yakni dari pohon gewang. jikalau di Malaka disebut Aka Bilan, kalau di Kefamenanu, warga sebut Putalaka, sedangkan di Atambua disebut kue putak.

Proses pengolahan kue putak ini bervariasi, bisa ditaburi dengan parutan kelapa, gula, kacang. di pasar Maubesi,  Adriana menjual kue putaknya seharga Rp10.000/enam lempeng.

 


Lempengan kue putak sebelum diolah. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat Besie

 

Ia tak hanya berjualan di Malaka, tetapi juga mulai kembangkan sayapnya hingga kabupaten Timor Tengah Utara, ia setia menjajakan dagangannya di Pasar Maubesi setiap Rabu sore.

Adriana menjelaskan, bahan dasar putalaka berasal dari pohon gewang. Proses pengolahannya cukup panjang. Pohon ditebang, kulitnya dikupas, lalu bagian dalamnya dipotong kecil-kecil atau dicincang. Setelah itu, dicuci, kemudian dijemur hingga kering.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network