Seminar ini juga menampilkan video edukatif tentang stop kekerasan dan mengajak untuk berani “Speak Up” atau melapor tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan sekitar, dan video launching Gerakan Kemanusiaan Penanganan Stunting di NTT, yang telah diluncurkan oleh Penjabat Gubernur NTT, 12 September 2024 lalu, serta membuka sesi diskusi dan kuis mengajak para peserta untuk aktif berpartisipasi, baik dengan mengajukan pertanyaan, berbagi pandangan, atau menyampaikan pengalaman terkait materi yang telah dijelaskan oleh Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTT.
Dalam kesempatan ini Ruth Diana Laiskodat juga memberikan hadiah kepada para penanya dan penjawab pertanyaan dalam sesi diskusi dan kuis yang dipandu oleh moderator, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dari para peserta.
Kegiatan seminar ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen kita dalam mengatasi kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak kepada jemaat JEO Kupang. Diskusi yang telah dilakukan menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Setiap pemaparan dan sharing pengalaman telah memberikan wawasan berharga tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mencegah kekerasan.
Julian Ouwpoly-Pattisina, selaku Ketua PGMIT JEO berterima kasih kepada Dinas P3AP2KB atas kolaborasi yang telah terjalin dengan jemaat GMIT Ebenhaezer Oeba, serta partisipasi aktif dari kita semua dalam kegiatan seminar ini. Penting bagi kita semua untuk diberdayakan dan membuka pikiran kita, agar dapat mengatasi berbagai pertimbangan yang menghalangi kita untuk melapor ketika mengalami atau menyaksikan tindak kekerasan.
" Terima kasih kepada semua yang hadir hari ini; jangan pernah merasa bosan. Meskipun kita sebagai ibu mungkin hanya duduk di rumah, pengetahuan yang kita miliki tidak kalah pentingnya. Mari terus belajar dan berbagi, karena setiap suara kita memiliki kekuatan untuk membawa perubahan”, tutur Julian.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait