Nagekeo, iNewsTTU.id– Dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79, warga Desa Woloede, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, menggelar aksi protes yang tidak biasa. Tokoh adat setempat, Yosef Mola, secara simbolis mengubah teks Proklamasi sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai abai terhadap infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Protes ini dilakukan dalam upacara bendera di Kampung Ulunua, Sabtu (17/8).
Pada momen seremonial yang biasanya khidmat, Yosef Mola membacakan versi lain dari teks Proklamasi yang menggambarkan kerinduan masyarakat desa akan pembangunan jalan yang layak.
“Kami merdeka, tapi jalan kami belum merdeka,” ujar Yosef di depan peserta upacara yang langsung menyambut dengan pekikan "Jalan! Aspal! Hotmix!"
Aksi ini muncul dari kekecewaan warga terhadap kondisi jalan desa yang telah rusak parah selama puluhan tahun. Meski sudah 79 tahun Indonesia merdeka, desa mereka seakan tak tersentuh pembangunan. Jalanan berbatu dan berlubang membuat aktivitas warga, terutama saat mengangkut hasil bumi seperti cengkeh dan pala, menjadi sangat sulit. Kondisi ini juga menekan harga jual karena akses distribusi yang buruk.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait