ROTE NDAO,iNewsTTU.id-- Puluhan imigran gelap asal Rohingya dan Bangladesh terdampar di pesisir pantai Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Mereka ditemukan tanpa dokumen perjalanan dan diduga menjadi korban perdagangan manusia dengan tujuan Australia.
Sebanyak 44 imigran gelap ini terdampar di dua lokasi berbeda, yaitu Pantai Fufano di Desa Sonimanu dan Pantai Baru di Desa Mokekuku. Mereka berangkat dari kampung halaman mereka menuju Jakarta, dengan tujuan akhir Australia, namun ditangkap oleh pihak keamanan Australia dan digiring kembali ke Pulau Rote.
Masyarakat yang menemukan para imigran segera melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Polisi kemudian mengevakuasi seluruh imigran ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, menyatakan bahwa para imigran ini ditemukan terdampar di pesisir pantai dengan menggunakan dua kapal tanpa nama yang terdampar secara terpisah.
"Dari hasil pemeriksaan, seluruh imigran ini merupakan korban perdagangan internasional menuju Australia. Mereka telah membayar kurang lebih 120 juta rupiah kepada dua warga Indonesia untuk diselundupkan ke negara Australia," ungkap AKBP Mardiono.
Hingga saat ini, seluruh imigran gelap masih diamankan di kantor polisi sambil menunggu koordinasi dengan pihak Imigrasi Kupang untuk penanganan lebih lanjut. Pihak kepolisian terus melakukan koordinasi untuk menangani kasus ini dengan baik dan memastikan keselamatan para imigran.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait