KUPANG, Inews.TTU.id-- Memeriahkan 1 abad Organisasi Pencak Silat, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berbagai macam kegiatan dilaksanakan, antara lain, Kirab Budaya, Kenduri Nasional, Memasukkan tanah dan air di Monumen 1 abad, Krida Internasional pencak silat, festival Reog, Festival Ketoprak, dan Festival wayang Kulit.
Pada Krida Internasional pencak silat, PSHT NTT mengirimkan 11 atlit, yang terdiri dari 3 atlit putri dan 8 atlit putra.
Ketua Perwakilan Pusat PSHT NTT, Adrianus Aluman mengatakan "Untuk Krida Internasional pencak silat di Madiun, pihaknya mengirimkam 13 atlit yang merupakan hasil seleksi dari semua Kabupaten di NTT.
"dan Puji Tuhan kami berhasil meraih 3 medali perunggu".ungkapnya
Dia menjelaskan, Dari 3 medali perunggu ini, artinya masih bisa bersaing di event Nasional maupun internasional.
"tinggal evaluasi dimana kekurangan kita, untuk diperbaiki dalam menghadapi event lain yang akan datang," lanjut Adrianus.
Sementara itu salah satu Atli peraih medali perunggu, Zakarias Noventus Sawesale, yang merupakan anggota Batalyon B Pelopor satimob Polda NTT, Menyampaikan banyak terima kasih untuk para pelatih yang telah membinanya selama ini, meski masih banyak kekurangan.
"Saya senang bisa ikut bertarung dalam even internasional pencak silat ini, saya berterima kasih untuk semua pelatih, kami memang masih kalah teknik, tapi kami sudah memberikan yang terbaik dari yang kami miliki", kata Noventus.
Kegiatan pertandingan internasional pencak silat PSHT ini berlangsung di Madiun, sejak tanggal 1 September hingga 7 September 2022.
Para atlit peraih medali perunggu diantaranya, Zakarias Noventus Sawesale, Kelas E Putra Dewasa asal Cabang Maumere, Timotius Sasi kelas B Dewasa asal Cabang TTU, Salmun Misa Kelas Bebas Khusus Asal Cabang Malaka.
Pertandingan ini diikuti oleh semua provinsi di Indonesia dan ikut serta luar negeri, yakni cabang khusus Korea Selatan, Singapore dan Jepang
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait