KUPANG,iNewsTTU.id-- Upaya mempererat hubungan antara kepolisian dan elemen masyarakat kembali ditunjukkan oleh Kapolsek Maulafa, AKP Fery Nur Alamsyah, melalui kunjungan silaturahmi ke tokoh penting di dunia pencak silat Kota Kupang. Bertempat di Jalan Fetor Funay, Kelurahan Maulafa, Kapolsek Maulafa bertemu langsung dengan Ketua Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kota Kupang, yang juga merupakan pendiri sekaligus Ketua Ormas Laskar Timor Indonesia (LTI), Pdt. Adhy F. Ndiy.
Kunjungan ini menjadi momen penting untuk membangun kedekatan personal dan profesional antara kepolisian dan komunitas bela diri yang selama ini dikenal aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kunjungan ini adalah bentuk silaturahmi serta perkenalan saya sebagai Kapolsek Maulafa. Kami ingin terus membuka ruang komunikasi dan kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk PSHT yang selama ini dikenal sangat aktif dalam menjaga keharmonisan dan ketertiban di tengah masyarakat,” ujar AKP Fery.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bukan sekadar perguruan pencak silat. Di bawah kepemimpinan Pdt. Adhy, PSHT Kota Kupang telah menjelma menjadi pilar penting dalam membangun nilai-nilai kebangsaan, persaudaraan, serta semangat bela negara.
“Sebagai Ketua PSHT Kota Kupang, kami selalu menanamkan nilai-nilai luhur kepada seluruh warga PSHT agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, serta mampu menjaga kerukunan dengan sesama, termasuk dengan perguruan silat lainnya,” jelas Pdt. Adhy.
Ia juga menambahkan bahwa PSHT selalu berkomitmen menjalin hubungan baik dengan aparat keamanan serta berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Kota Kupang.
Selain sebagai tokoh PSHT, Pdt. Adhy juga merupakan pendiri Ormas Laskar Timor Indonesia (LTI), sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pencegahan radikalisme dan intoleransi. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa LTI dan PSHT sama-sama menolak keras paham radikalisme serta setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami di LTI dan PSHT sepakat untuk terus menjaga persatuan dalam keberagaman. Tidak ada ruang bagi radikalisme di NTT, dan kami akan terus bersinergi dengan Polsek Maulafa untuk menjaga ketertiban dan kedamaian,” tegasnya.
Silaturahmi ini diakhiri dengan komitmen bersama antara Polsek Maulafa dan PSHT untuk terus membangun komunikasi, koordinasi, serta kolaborasi dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman, damai, dan kondusif.
Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan humanis dan silaturahmi menjadi kunci penting dalam memperkuat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat, terlebih dengan komunitas bela diri seperti PSHT yang memiliki jaringan dan pengaruh yang luas.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
