Pemerintah Pusat Pastikan Penyaluran Tunjangan Guru di NTT Lebih Transparan
Penyaluran Langsung Tunjangan Guru
Di sektor pendidikan, terobosan baru dilakukan sejak Maret 2025 melalui penyaluran tunjangan guru Aparatur Sipil Negara Daerah (ASND) secara langsung dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke rekening penerima.
Hingga September 2025, realisasi penyaluran di NTT mencapai Rp1,04 triliun atau 46,4% dari pagu, dengan 43.324 guru menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG), setara 91% dari target. Secara nasional, lebih dari Rp34,3 triliun telah disalurkan kepada 1,4 juta guru.
Kebijakan ini terbukti mempercepat pencairan, mengurangi keresahan guru akibat keterlambatan, serta meningkatkan transparansi. Kasubdit Fasilitasi DAK Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Zainal Ahmad, menegaskan sistem baru ini menutup peluang penyalahgunaan dana di tingkat daerah. Guru di Kota Kupang bahkan memberikan apresiasi langsung atas ketepatan waktu penyaluran.
Dukungan Program SKALA
Keberhasilan DAK Nonfisik juga didukung Program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA) yang berfokus pada penguatan tata kelola, advokasi kebijakan, dan peningkatan kapasitas daerah. Team Leader SKALA, Petra Karetji, menekankan pentingnya memastikan suara kelompok rentan seperti perempuan, anak, penyandang disabilitas, lansia, hingga komunitas adat terintegrasi dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
Pemerintah berjanji akan terus melakukan evaluasi berkala, memperbaiki sistem data, dan mengintegrasikan DAK Nonfisik dengan kebijakan pembangunan nasional. Harapannya, dana ini menjadi fondasi layanan dasar yang lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan, terutama di daerah kepulauan seperti NTT yang menghadapi tantangan geografis serta beban sosial ekonomi berat.
Editor : Sefnat Besie