Toleransi Terluka di Sukabumi, Suara dari NTT Menuntut Keadilan

Hal senada disampaikan Ketua Umum Brigade Meo Indonesia, Jemi Oktovianus, yang menyebut bahwa tindakan intoleransi ini adalah bentuk penghinaan terhadap upaya panjang membangun keharmonisan antarumat beragama.
“Kami minta proses hukum ini benar-benar dikawal dan dipublikasikan. Jangan ada lagi ruang bagi intoleransi di negeri ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IPF Provinsi NTT, Joy Sadigun, menegaskan pihaknya menolak melakukan aksi protes anarkis, dan justru akan menunjukkan teladan nyata menjaga kerukunan.
“NTT dikenal dengan kerukunan umat beragama. Kami tidak ingin aksi intoleran dari daerah lain merusak harmonisasi kami di sini. Kami akan menjaga setiap rumah ibadah agar umat yang beribadah merasa aman dan nyaman,” ujar Joy.
Joy menegaskan bahwa mereka tetap bersikap tegas atas insiden di Sukabumi, tetapi menyalurkan reaksi mereka dalam bentuk yang mencerminkan kedewasaan beragama dan berbangsa.
Editor : Sefnat Besie