get app
inews
Aa Read Next : Kolaborasi AIPKI dan Undana Gelar Baksos Bibir Sumbing di Kupang, NTT Wujudkan Senyum Harapan Warga

DP3AP2KB NTT Ajak Warga Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak secara Masif

Minggu, 22 September 2024 | 07:24 WIB
header img
Para peserta Seminar Edukatif Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jemaat Ebenhaeser Oeba. Foto : Ist

“Pentingnya interaksi positif dalam perkembangan anak tidak bisa diabaikan. Sebuah bentakan, cubitan, atau pukulan dapat menghancurkan hingga satu miliar sel otak anak, sementara satu pelukan dapat membangun sepuluh miliar sel otak. Hal ini menunjukkan bahwa kasih sayang dan dukungan emosional sangat vital bagi pertumbuhan kognitif dan emosional mereka," jelas Ruth lagi.

Oleh karena itu, sebagai orang tua dan sebagai ibu harus memberikan apresiasi yang tulus terhadap diri sendiri dan anak, karena hati yang gembira akan memancarkan energi positif kepada orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, membandingkan anak dengan orang lain hanya akan mengurangi rasa percaya diri mereka.

Ruth mengajak untuk fokus pada potensi dan kemampuan yang dimiliki anak, sehingga mereka merasa dihargai dan diterima. Saat waktu kita semakin terbatas, penting untuk memikirkan warisan yang akan kita tinggalkan bagi anak cucu. Warisan bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam nilai-nilai, kasih sayang, dan pendidikan yang membangun karakter mereka. Dengan memberikan perhatian dan cinta yang cukup, kita tidak hanya membantu anak tumbuh menjadi individu yang baik, tetapi juga memastikan bahwa mereka mampu mewariskan hal-hal positif kepada generasi berikutnya.

Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk berani melapor jika melihat, mendengarkan, bahkan menjadi korban kekerasan kepada pihak berwajib, karena melaporkan kekerasan adalah langkah penting untuk menghentikan siklus ini dan memberikan keadilan bagi korban dan saksi.

Ruth mengajak kaum perempuan dan anak-anak NTT yang cerdas perlu mendapatkan hak mereka. Kasus kekerasan dalam bentuk apapun jangan segan-segan untuk melaporkannya ke aparat penegak hukum (APH), atau datang langsung ke UPTD PPA Provinsi NTT di Jl. Beringin No.1, Fontein, Kec. Kota Raja, Kota Kupang (depan kantor Otoritas Jasa keuangan NTT) , bisa juga sekarang ini dari Kementerian PPA Republik Indonesia telah menyiapkan Call Center SAPA 129, laporkan ke sana, untuk ditangani tanpa dipungut biaya ataupun melalui nomor WhatsApp 08111 129129.

"Dengan melibatkan diri dalam upaya ini, kita semua dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih aman dan mendukung, di mana setiap individu merasa terlindungi dan dihargai. Kesadaran kolektif dan tindakan berani dari masyarakat adalah kunci untuk merubah stigma seputar kekerasan dan membantu korban mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.”, tutup Ruth dalam penjelasannya.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut