"Harapan dari saya, pemerintah kabupaten (TTU) ke depan bisa status jalan desa ini dialihkan kembali ke jalan kabupaten," ujarnya.
Menurutnya, satu-satunya langkah agar ruas jalan ini tersentuh pembangunan yang layak adalah dengan meningkatkan status jalan tersebut dari jalan desa menjadi jalan kabupaten maupun provinsi atau negara agar bisa tersentuh anggaran pusat.
Warga dari Desa Tetangga, Klemens Mano, warga Desa Buk, menggambarkan penderitaan jika melintasi jalur jalan tersebut.
“Jalannya kalau musim panas walaupun berlubang-lubang tetapi kita masih bisa lewat. Kalau musim hujan kita setengah mati melintas,” katanya.
Kendaraan roda dua dan roda empat sering kali kesulitan melintasi ruas jalan tersebut karena kondisi yang sangat licin dan berlumpur.
“Kami sudah memanfaatkan jalan ini selama belasan tahun, tapi kondisinya tidak pernah membaik,” lanjut Klemens.
Ia memiliki harapan yang sama dengan kepala Desa Baas, agar tiba saatnya, akses jalan bisa diperhatikan oleh pemeritah pusat.
Editor : Sefnat Besie