get app
inews
Aa Read Next : Akses Jalan Desa Noetoko Memprihatinkan, Warga Mengeluhkan Kondisi Infrastruktur

Andreas Tanu Kades di TTU Harap Ada Jalan Menuju Harapan

Rabu, 29 Mei 2024 | 19:20 WIB
header img
Kepala Desa Ba'as Andreas Tanu ajak warga perbaiki akses jalan utama yang menghubungkan lima desa: Haumeni, Baas, Oelbonak, Buk, dan Sono. Foto: iNewsTTU.id/Seth


KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Dilihat secara Geografis, Wilayah Desa Ba'as terletak di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Desa ini menjadi strategis karena merupakan satu-satunya wilayah yang bisa menghubungkan 5 desa di dua kecamatan.

Desa ini dipimpin oleh seorang kepala Desa bernama Andreas Tanu. Desa Baas memiliki satu jalan utama yang menghubungkan lima desa: Haumeni, Baas, Oelbonak, Buk, dan Sono. Jalan ini bukan hanya sekadar jalur transportasi, tetapi juga urat nadi kehidupan masyarakat setempat.

Setiap hari, warga menggunakan jalan ini untuk pergi ke Kota Kefamenanu, mengangkut hasil bumi, mengakses layanan kesehatan, dan mengantar anak-anak ke sekolah.

Namun, jalan itu hanya berupa jalan tanah yang dikeraskan. Ketika musim panas, jalan berdebu dan penuh lubang. Tetapi yang paling menyiksa adalah saat musim hujan tiba. Jalanan menjadi berlumpur, licin, dan hampir tidak bisa dilewati.

Andreas dan warga desa lainnya sering kali harus berjalan kaki atau mendorong kendaraan mereka yang terjebak di lumpur.

Dampak dari kondisi itu, ia mengajak masyarakat untuk bergotong royong memperbaiki akses jalan itu dengan sukarela, namun ia berharap segera ada perhatian dari pemerintah pusat.

"Harapan dari saya, pemerintah kabupaten (TTU) ke depan bisa status jalan desa ini dialihkan kembali ke jalan kabupaten," ujarnya.

Menurutnya, satu-satunya langkah agar ruas jalan ini tersentuh pembangunan yang layak adalah dengan meningkatkan status jalan tersebut dari jalan desa menjadi jalan kabupaten maupun provinsi atau negara agar bisa tersentuh anggaran pusat.

Warga dari Desa Tetangga, Klemens Mano, warga Desa Buk, menggambarkan penderitaan jika melintasi jalur jalan tersebut.

 “Jalannya kalau musim panas walaupun berlubang-lubang tetapi kita masih bisa lewat. Kalau musim hujan kita setengah mati melintas,” katanya.

Kendaraan roda dua dan roda empat sering kali kesulitan melintasi ruas jalan tersebut karena kondisi yang sangat licin dan berlumpur.

“Kami sudah memanfaatkan jalan ini selama belasan tahun, tapi kondisinya tidak pernah membaik,” lanjut Klemens.

Ia memiliki harapan yang sama dengan kepala Desa Baas, agar tiba saatnya, akses jalan bisa diperhatikan oleh pemeritah pusat.

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut