get app
inews
Aa Read Next : Duet Kristiana Muki dan Kornelis Naifatin Resmi Dapat Rekomendasi Nasdem di Pilkada TTU

Puluhan Ternak Babi Mati di TTU, Diduga Terserang ASF

Jum'at, 17 Mei 2024 | 09:51 WIB
header img
ASF Masih Jadi Ancaman Bagi Peternak Babi di Timor Tengah Utara NTT. Foto:MPI

KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Kasus dugaan African Swine Fever (ASF) terus meluas di Timor Tengah Utara (TTU). Setelah dilaporkan menyebabkan kematian 20 ekor babi di Kecamatan Kota Kefamenanu dan 30 ekor di Kecamatan Biboki Moenleu, kini ASF juga menyerang Kecamatan Musi. 

Margareta Anunut melaporkan kematian 29 ekor babi miliknya akibat penyakit ini.

Ia menceritakan bahwa, babi miliknya mulai terserang penyakit sejak April 2024. 

Ia mengalami kerugian besar, dengan 13 ekor babi besar seharga Rp5 juta per ekor dan 16 ekor babi kecil seharga Rp1,5 juta per ekor mati, total kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta.

" Ada 29 ekor babi saya mati, kerugian ditakdirkan capai 100 juta,"kisahnya.

Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten TTU, drh Stefanus Tenis, menyatakan bahwa penanganan utama ASF adalah melalui biosekuriti untuk menjaga sterilitas kandang dan lingkungan. 

Disnak TTU juga menyediakan stok disinfektan untuk melawan virus ASF. 

"Terkait penyakit ASF maka pola penanganan yang bisa dilakukan Disnak TTU adalah Biosekuriti. Ini pola penanganan sterilitas baik itu dalam kandang ternak babi dan lingkungan,"pungkasnya. 

drh Stefanus menambahkan bahwa Disnak TTU telah menginformasikan kepada kepala resort peternakan di tingkat kecamatan untuk mengambil disinfektan yang disediakan dan mendistribusikannya kepada peternak babi agar dapat digunakan untuk menyemprot kandang. 

"Jika ditemukan kasus ASF, sampel akan diambil dan dikirim ke UPTD Laboratorium di Kupang dan selanjutnya ke Veteriner Laboratorium Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut,"bebernya. 

Terpisah, Sekretaris Daerah TTU, Fransiskus Bait Fay, telah mengeluarkan surat imbauan kepada camat, desa, dan peternak untuk waspada.

ASF saat ini menjadi ancaman serius bagi Dinas Peternakan TTU karena belum adanya vaksin dan obat untuk penyakit ini. 

Disnak TTU juga gencar melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada peternak melalui kepala resort peternakan di lapangan.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut