KUPANG, iNewsTTU.id- Maraknya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa menjadi keprihatinan semua pihak, tercatat di periode September hingga Oktober 2023 sudah ada tiga kasus mahasiswa meninggal dengan cara bunuh diri.
Kejadian pertama pada 16 September 2023 saat seorang mahasiswa Politeknik Negeri Kupang SD alias Lais (23) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh sedang tergantung didalam kamar kos milik Thomas Vonggo di Dusun III RT 20 RW 06 Desa penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, lalu pada 11 Oktober 2023, AKL (24) mahasiswi Politeknik Kesehatan Kesehatan Kupang nekat bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan Liliba dan terakhir ARD (24) mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang yang ditemukan tewas gantung diri di kamar kostnya di depan Hotel Wilma, Fenfui Timur, Kabupaten Kupang, Senin ( 30/10/2023).
Prihatin dengan kondisi tersebut, dr. Shinta Widari seorang dokter sekaligus psikiater kepada iNews.id, Selasa (31/10/2023) mengatakan depresi dan gangguan mental merupakan dua hal dominan yang menjadi penyebab timbulnya penyebab seseorang melakukan bunuh diri.
Dalam beberapa kasus, orang yang bunuh diri biasanya timbul perasaan yang intens seperti marah, kecewa, dan panik walaupun yang bersangkutan tidak pernah mendapatkan diagnosis gangguan mental apapun. Sehingga hal ini yang menyebabkan penderita ingin menyudahi hidupnya saja.
" Kenapa para remaja dewasa sekarang itu lebih cenderung memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, ya karena ketika dia sudah memilih jalan untuk bunuh diri, orang ini sudah tidak memiliki jalan keluar untuk sebuah permasalahan. Kenapa dia harus mencari jalan itu, karena di zaman sekarang ini banyak orang sudah tidak lagi peduli satu dengan lainnya, lebih banyak kepentingan individualistis sehingga banyak orang akhirnya memilih bunuh diri saja, karena merasa depresi dan kesepian tidak ada tempat berbagi," Ujarnya.
Editor : Sefnat Besie