"Mereka (nasabah) diminta bersabar beberapa bulan ke depan, nah ini sudah keluar dari semangat pelayanan juga keseimbangan antara hak dan kewajiban, nasabah dipaksa untuk melunasi kewajiban, maka harus dibarengi dengan hak-haknya berupa agunan dikembalikan,"ungkap Hilarius.
Politisi Hanura ini juga mencoba menelusuri sistim pelayanan di Bank NTT kabupaten Tetangga, namun pelayanan justru berbeda jauh dengan Bank NTT di Kefamenanu.
"Terhadap ini, saya coba bandingkan dengan Bank NTT yan ada di Malaka, Belu, dan TTS, saya peroleh informasi, terknisnya tidak sama dengan di TTU, sementara malaka TTU dan Belu gunakan aturan SOP yang sama dalam operasional," imbuhnya.
Hilarius meminta Bank NTT memperhatikan keluhan nasabah dengan serius.
"Kita minta supaya ini diperhatikan secara serius, jika tidak, maka kita akan punya cara lain lagi untuk terus mengontrol personal bank NTT,"tegasnya.
Pimpinan Cabang Bank NTT Kefamenanu, Fridolina M. M. Faturene yang dikonfirmasi media ini terkait dengan rencana RPD dan juga keluhan nasabah soal pelayanan yang kurang memuaskan belum merespons walaupun sudah membaca pesan Whatsapp.
Editor : Sefnat Besie