Reno Raines Saingo selaku area Koordinator PKBI NTT mengatakan, program ini dilakukan pelatihan training of trainer bagi pelatih yang melibatkan Dinas Pendidikan, DP3A, Dinas Kesehatan, yang nantinya akan menjadi trainer di kabupaten masing-masing dan training komunikasi agen perubahan yang melibatkan 16 sekolah dan 4 komunitas di kabupaten masing-masing.
Kemudian para komunikator yang sudah dilatih dapat membantu dalam melakukan kampanye di lingkunagn sekolah maupun komunitas melalui metode-metode yang sudah dilatih. Selain itu, juga dilakukan berbagai kampanye dan sosialisasi dengan menyasar kelompok remaja (anak usia sekolah) dan masyarakat umum terkait isu kekerasan terhadap anak dan kesehatan reproduksi remaja, hak anak, perkawinan usia anak, stunting, literasi digital, imunisasi rutin dan vaksin-19.
“Diharapkan informasi yang disampaikan oleh komunikator secara terus menerus dapat membekas pada siswa-siswi di sekolah dan juga para anggota komunitas sehingga nantinya dapat mencegah kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur," ujarnya pada Minggu (20/11).
Editor : Sefnat Besie