Warga yang terdesak terpaksa beralih membeli dari para pengecer dengan harga yang melambung tinggi, berkisar dari Rp25.000 hingga Rp40.000 per liter.
Kelangkaan parah dilaporkan terjadi di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Ngada. Saking parahnya, antrean kendaraan bahkan terlihat sejak malam hari, bahkan ada yang terpaksa menginap di SPBU hanya demi mendapatkan jatah BBM.
Tuntutan Solusi Pemerintah
Masyarakat mendesak agar Pemerintah Pusat lebih serius menangani masalah kelangkaan BBM di Flores NTT. Salah satu dugaan penyebab masalah adalah kurangnya kapal pengangkut BBM untuk memasok ke sejumlah depot di Pulau Flores.
Masyarakat, Pemerintah Daerah, Provinsi, serta DPR RI, diharap segera mencari solusi atas hambatan pasokan BBM menuju beberapa depot Pertamina di Pulau Flores, NTT, agar krisis ini tidak terus berlarut dan menyulitkan rakyat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait