KUPANG,iNewsTTU.id- Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton mengaku sejak Senin (3/6/2024) kemarin, menerima banyak keluhan dan informasi dari warga Sabu Raijua bahwa antrian di 2 SPBU di Sabu Raijua saat ini sangat panjang. Akibatnya warga terpaksa membeli pertalite di pengecer dengan harga sebesar Rp 30.000-35.000 per botol air ukuran 1,5 liter.
Kondisi ini sudah berlangsung beberapa Minggu. Warga juga menyampaikan bahwa pembelian pertalite oleh mobil pick up tidak menggunakan barcode sehingga mobil pick up yang sama bisa bolak-balik ke SPBU dan mengisi pertalite berkali-kali untuk dijual kembali.
"Sebagaimana yang pernah kami sampaikan sebelumnya bahwa BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite tidak untuk diperjualbelikan. Karena itu tidak dibenarkan BBM subsidi dijual bebas dipinggir jalan oleh para pengecer, apalagi dengan harga yang mencekik. Harga yang mencekik ini akan memicu kenaikan harga barang lain. Untuk itu kami minta Pemkab Sabu Raijua agar menertibkan jual beli BBM bersubsidi dengan harga melambung tersebut," Ujar Darius, Selasa (4/6/2024).
Darius juga menambahkan Pemda Sabu jangan membiarkan warga membeli BBM dengan harga yang jauh diatas harga BBM per liter. Untuk memastikan ketersediaan stok, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT. Pertamina Cabang Kupang, Senin (3/6/2024) guna menyampaikan keluhan warga Sabu Raijua.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait