NGADA, iNewsTTU.id – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar kembali mencekik masyarakat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama tiga hari terakhir, ratusan kendaraan di Kabupaten Ngada mengalami antrean panjang yang mencapai dua kilometer di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) demi mendapatkan pasokan BBM.
Kondisi ini memicu krisis energi di Flores bagian tengah dan menyebabkan terhambatnya aktivitas warga dan perekonomian.
Krisis BBM di Jalan Trans Flores
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa antrean kendaraan terlihat sangat ramai dan panjang di ruas Jalan Negara Trans Flores, terutama di beberapa SPBU di daratan Flores bagian tengah. Warga harus menunggu berhari-hari untuk mengisi BBM, yang kini menjadi barang langka.
Kelangkaan ini disinyalir terjadi akibat hambatan pasokan dari Depot Pertamina ke SPBU selama beberapa hari terakhir.
"Sudah tiga hari saya mengantri mengisi BBM. Mau balik ke Surabaya tapi belum dapat juga," ujar Sulistiono, seorang sopir ekspedisi.
"Saya sudah rugi waktu tiga hari hanya untuk parkir dan mengantri. Situasi di Flores ini sangat sulit, beda sekali dengan di Pulau Jawa," keluhnya.
Ekonomi Terhambat, Harga Eceran Melambung
Kondisi ini menimbulkan keresahan luas di kalangan warga. Sulitnya mendapatkan BBM untuk kebutuhan sehari-hari telah menghambat kelancaran akses ekonomi.
Bahkan, penurunan aktivitas warga telah terlihat jelas di seluruh Pulau Flores dalam beberapa bulan terakhir akibat kelangkaan Pertalite dan Solar.
Warga yang terdesak terpaksa beralih membeli dari para pengecer dengan harga yang melambung tinggi, berkisar dari Rp25.000 hingga Rp40.000 per liter.
Kelangkaan parah dilaporkan terjadi di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Ngada. Saking parahnya, antrean kendaraan bahkan terlihat sejak malam hari, bahkan ada yang terpaksa menginap di SPBU hanya demi mendapatkan jatah BBM.
Tuntutan Solusi Pemerintah
Masyarakat mendesak agar Pemerintah Pusat lebih serius menangani masalah kelangkaan BBM di Flores NTT. Salah satu dugaan penyebab masalah adalah kurangnya kapal pengangkut BBM untuk memasok ke sejumlah depot di Pulau Flores.
Masyarakat, Pemerintah Daerah, Provinsi, serta DPR RI, diharap segera mencari solusi atas hambatan pasokan BBM menuju beberapa depot Pertamina di Pulau Flores, NTT, agar krisis ini tidak terus berlarut dan menyulitkan rakyat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait