BEKASI, iNewsTTU.id - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria berinisial M, pemilik tempat pengobatan alternatif di kawasan Pondok Melati, Kota Bekasi, menggemparkan warga setempat. Terungkapnya kasus ini bermula dari keberanian sejumlah korban yang mulai angkat bicara dan memberikan kesaksian kepada publik serta Pemerintah Kota Bekasi.
Data dari pengurus RT setempat mencatat, setidaknya 15 wanita, yang mayoritas berasal dari wilayah Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, telah melaporkan menjadi korban praktik pengobatan alternatif dan spiritual yang diduga menyimpang tersebut.
Salah satu korban, yang hanya ingin dikenal dengan inisial K, menceritakan pengalaman traumatisnya yang terjadi pada tahun 2016. Awalnya, K datang ke tempat praktik M dengan harapan mendapatkan air doa untuk membantu mencari suaminya yang hilang. Namun, sesampainya di lokasi, K justru mengalami tindakan pelecehan yang membuatnya trauma.
"Awalnya saya cuma minta air doa, tapi dia malah suruh saya duduk di pangkuannya. Dari belakang, dia mulai meraba payudara saya, lalu tangannya masuk ke bagian sensitif saya," ungkap K dengan suara bergetar saat memberikan kesaksian.
Upaya perlawanan yang dilakukan K tidak menghentikan aksi bejat pelaku. M justru semakin agresif, bahkan mencium leher dan bibir korban secara paksa.
"Saya bilang, 'Kok kayak gini?' Dia tetap bilang, 'Pengobatannya emang kayak gini, yang lain juga begitu.' Dari payudara, dia ke kuping, terus ke pipi, dan akhirnya ke mulut," lanjut K dengan nada pilu.
Setelah kejadian mengerikan itu, K mengaku hidup dalam ketakutan dan memilih untuk tidak melaporkan kejadian tersebut karena merasa malu dan khawatir akan stigma dari lingkungan sekitarnya.
"Saya benar-benar nggak berani lapor waktu itu. Malu dan takut," ucapnya lirih.
Kini, setelah bertahun-tahun menyimpan trauma, ia memberanikan diri untuk bersuara dan berharap pihak kepolisian segera bertindak menangkap pelaku. K juga mengungkapkan keresahan warga yang telah berlangsung sejak tahun 2016 akibat ulah M.
"Semoga cepat ketangkep, soalnya udah bikin resah dari 2016," tegasnya.
Korban lain, D (38), juga mengungkapkan pengalaman pahitnya menjadi korban pelecehan saat mencari bantuan untuk mendapatkan keturunan. Ia mengaku diberikan air doa oleh pelaku dan diminta untuk melanjutkan pengobatan di rumahnya. Di sanalah, D diduga dicabuli oleh M dengan modus berpura-pura memijat kakinya yang sedang sakit.
"Saya baru sadar ada yang janggal setelah anak saya marah dan bilang, 'Kenapa pengobatannya di kamar, bukan di ruang tengah?'" tutur D, mengungkapkan kejanggalan yang akhirnya menyadarkannya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait