Menurutnya, masyarakat meminta agar kelebihan ternak babi mereka dibeli, sehingga uangnya dapat digunakan untuk kebutuhan lain, seperti biaya sekolah anak dan pembelian makanan. Hal ini dikarenakan stok makanan yang terbatas, mengingat musim jagung muda belum bisa dipanen.
Terkait pengadaan babi, Hanoe mengakui bahwa prosesnya memang sedikit lambat, namun menegaskan bahwa pihak suplier tetap bertanggung jawab dan terus melakukan proses realisasi.
“Suplier masih melakukan proses realisasi, dan sampai kemarin, babi yang ada sudah tersisa 27 ekor dari 146 ekor. Tahap pertama yang berjumlah 216 ekor sudah berjalan 100%,” jelasnya.
Hanoe juga mengklarifikasi mengenai Dana PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk anak stunting. Ia menegaskan bahwa PMT tetap berjalan dan anak-anak stunting mendapatkan makanan sebanyak 79 kali.
“Sedangkan sisa uang sekitar 9 juta lebih, itu kami pakai untuk kegiatan lomba posyandu tingkat kabupaten dan provinsi,” tambahnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait