SUMBA,iNewsTTU.id-Pemenuhan Hak Anak di sekolah memerlukan kesepahaman dan komitmen dari seluruh warga sekolah dan tenaga kependidikan. Dengan cara pandang yang menghargai hak anak, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. Keterlibatan seluruh elemen sekolah, adalah kunci untuk mewujudkan budaya yang mendukung pemenuhan hak anak. Dengan pendekatan empati dan interaksi yang ramah, guru dapat menjadi pelindung dan teman bagi siswa, sementara anak-anak diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka dan berpartisipasi aktif dalam keputusan yang mempengaruhi hidup mereka di sekolah.
Dengan membangun komunikasi yang baik, sekolah dapat menjadi tempat yang mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat pelaksanaan Sekolah Ramah Anak, tetapi juga berkontribusi pada upaya menjadikan Sumba Tengah sebagai Kabupaten Ramah Anak, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Hal tersebut disampaikan Ir. Umbu Saga Kuralena, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A) Kabupaten Sumba Tengah, saat membuka kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pemenuhan Hak Anak pada Lembaga Pemerintah Non Pemerintah Media dan Dunia Usaha Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2024 : terkait Sekolah Ramah Anak, pada Jumat, (8/11/2024).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Sumba Tengah, Magdalena Kalli dan Yanti B. L. Salatta selaku Analis Kebijakan Ahli Muda pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga sekolah, baik pendidik maupun tenaga-non kependidikan, agar dapat memenuhi, menjamin, dan melindungi hak anak dari tindakan kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah di lingkungan pendidikan. Dengan harapan dapat membantu anak mengembangkan minat, bakat, serta kemampuan mereka, sambil membangun sikap tanggung jawab, toleransi, saling menghormati, dan kerja sama. Dengan menekankan pentingnya perubahan pendekatan pendidik menjadi pembimbing dan sahabat bagi anak, serta memberi teladan perilaku positif sehari-hari.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait