Sinergi Bersama wujudkan Sekolah Ramah Anak dan Dukung Perkembangan secara Holistik

Rudy Rihi
Upaya menjadikan Sumba Tengah sebagai Kabupaten Ramah Anak. Foto : Ist

Selain itu, kegiatan ini memastikan keterlibatan penuh satuan pendidikan dalam melindungi anak, serta mendorong partisipasi aktif orang tua dan anak untuk memenuhi komponen Sekolah Ramah Anak (SRA), sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang ramah anak dan melanjutkan kebijakan Pemenuhan Hak Anak dengan pendampingan dari Dinas Sosial P3A dan organisasi non pemerintah terkait.

Konsep Sekolah Ramah Anak mendorong pembelajaran yang inklusif dan partisipatif. Artinya, semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, diberi kesempatan yang sama untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Metode pengajaran yang diterapkan juga interaktif dan menyenangkan, sehingga menciptakan suasana belajar yang mendorong keterlibatan siswa.

Sekolah juga berperan penting dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada siswa dengan menyediakan layanan konseling dan menciptakan suasana sekolah yang penuh penghargaan antara siswa dan guru.

Demikian paparan materi pertama dari Magdalena Kalli, Kadis PPO Kabupaten Sumba Tengah, dengan menjelaskan terkait prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA).

Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah sekolah yang secara aktif dan terencana berupaya menjamin serta memenuhi hak-hak anak di semua aspek kehidupan, dengan prinsip utama non-diskriminasi, pemenuhan hak hidup, dan penghargaan terhadap martabat anak. Ini mengacu pada perlindungan anak berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 yang menegaskan hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam upaya mendukung terwujudnya SRA, sekolah harus berperan melayani kebutuhan anak didik, khususnya yang terpinggirkan, memerhatikan kesehatan, gizi, dan mendorong kebiasaan hidup sehat, serta berfungsi sebagai motivator, fasilitator, dan sahabat bagi siswa. SRA menuntut sekolah untuk menjadi media pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, di mana proses belajar berbaur dengan bermain yang memberikan pengalaman hidup nyata.

Standar penilaian memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi, memberikan bimbingan bagi yang memerlukan, serta melibatkan siswa dalam evaluasi kinerja guru tanpa mempermalukan mereka. Keseluruhan standar ini mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang ramah, aman, dan kondusif bagi pertumbuhan anak secara holistik.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network