“Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk pemuda Gereja Immanuel karena kegiatan ini tidak membutuhkan modal yang besar dan Kota Kefamenanu merupakan penghasil serbuk kayu dari usaha mebel yang belum dimanfaatkan, sementara media utama budidaya jamur tiram ini adalah serbuk kayu,” ucap Adelya selaku ketua pengabdian.
Ia menambahkan, Selain itu, usaha ini cocok dilakukan di daerah lahan kering karena tidak membutuhkan lahan yang luas.
"Media petumbuhan jamur tiram hanya dalam bentuk baglog yang disusun pada rak-rak di dalam rumah jamur berukuran 4m x 6m, artinya tidak butuh lahan yang luas,"jelasnya.
Kegiatan pelatihan mencakup berbagai tahap, mulai dari diskusi kelompok, pembuatan rumah jamur, hingga pemanenan dan pemeliharaan pasca panen.
Yordan Charles Nitbani, Ketua Pemuda Gereja Immanuel, menyatakan, para pemuda sangat senang dengan adanya kegiatan pengabdian ini, sebab bisa menambah referensi mereka guna menambah penghasilan.
"Awalnya kami masih awam dengan budidaya jamur tiram namun dengan adanya kegiatan ini kami memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baru,'kata Ketua Pemuda Gereja Immanuel.
Ia memastikan, ke depan, ilmu ini akan mereka terapkan bagi para pemuda lainnya agar bisa menambah penghasilan para pemuda.
"Semoga ke depannya kami dapat melanjutkan kegiatan ini secara mandiri dan memperoleh penghasilan dari hasil panen jamur tiram,” ucap Yordan Charles Nitbani.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait