Selain itu Pemda bekerjasama dengan APH (Aparat Penegak Hukum) akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan penertiban pembelian BBM subsidi kendaraan dengan tangki modifikasi di SPBU dan juga pedagang eceran di jalanan.
Pihak Pertamina juga turut mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan Pemda dengan cara menjaga ketersediaan stok BBM di SPBU melalui percepatan jadwal operasional Fuel Terminal Waingapu dari yang sebelumnya pukul 08.00 WITA menjadi pukul 06.00 WITA untuk mendukung percepatan penyaluran ke SPBU.
Saat ini Pertamina telah mengoperasikan SPBU di kota Waingapu selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan memberikan himbauan kepada pengelola SPBU lainnya agar beroperasi selama 24 Jam untuk mengantisipasi peningkatan konsumen.
Pemerintah Daerah Pulau Sumba optimis, dengan dukungan masyarakat dan langkah-langkah taktis antisipasi yang diambil, praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi dapat ditekan secara signifikan.
Mengakhiri rapat koordinasi tersebut, Setda Kabupaten Sumba Timur menyampaikan apresiasinya kepada pihak Pertamina dalam melaksanakan kegiatan penyaluran BBM di Pulau Sumba.
”Kami mengapresiasi usaha Pertamina Patra Niaga Sales Area NTT yang selama ini melakukan pendistribusian guna memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat.” pungkas Umbu.
Sesuai Press realese yang diterima iNewsTTU, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan terkait program Subsidi Tepat Pertalite.
“Sejak Januari 2024 di wilayah NTT telah dilaksanakan penerapan Subsidi Tepat Pertalite, yakni pembelian BBM Pertalite bagi kendaraan roda 4 diwajibkan menggunakan QR Code Subsidi, saat ini tercatat lebih dari 110 ribu pengguna Pertalite di wilayah NTT sudah mendaftar program Subsidi Tepat." ujar Ahad.
Terkait penggunaan QR Code untuk pembelian Pertalite Ahad menjelaskan bahwa QR Code bukan untuk membatasi pembelian masyarakat yang berhak namun merupakan upaya Pemerintah untuk pengawasan distribusi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi.
”Kami juga terus melakukan sosialisasi agar masyarakat paham dan mendukung program Subsidi Tepat Pertalite ini, harapannya dengan pembelian menggunakan QR Code ini pencatatan transaksi BBM bersubsidi lebih transparan serta dapat meminimalisir peluang kecurangan atau penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan,” tandas Ahad.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait