Karena itu, ia menilai, wisata religi adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk didorong dan dikembangkan terutama di Pulau Flores.
"Pariwisata sejatinya adalah ziarah untuk mengendus jejak Allah dalam keindahan alam ciptaan dan suka cita perjumpaan manusia. Seluruh sejarah napak tilas dan aktivitas spiritual ini merupakan kekayaan spiritual Katolik," jelas Romo Marthin.
“Sehingga bisa kita gali untuk mendukung pengembangan wisata religi ziarah Katolik dan membantu tiap peziarah untuk menemukan jejak Allah dalam kehidupannya dan dalam kehidupan sekitar,” sambungnya.
Selain itu, ada juga sejumlah potensi wisata Religi Katolik dari masing-masing keuskupan. Mulai dari Situs Gereja Tua, Taman dan Bukit Doa, Gua Maria dan Pusat Devosi, Rumah Ret-ret, Replika Kota Bethlehem, Kamar Paus (Vatikan semalam).
Ada juga Tanjung Salib di Kajuwulu dan Watu Krus di Bola Maumere hingga event-event Religi Katolik seperti Festival Golo Koe, Festival Golo Curu, Festival Lembah Sanpio, dan Misa Reba di Ngada.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait