“Kita harapkan hal ini bisa menjadi satu modal untuk dapat kita skenariokan bersama ke sesuatu yang lebih konkret seperti penataan amenitas di sekitar pusat-pusat aktivitas wisata religi dan membuat peta perjalanan wisata,” sambungnya.
Untuk mencapai target tersebut, BPOLBF lantas berkoordinasi dan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan dari berbagai wilayah di Pulau Flores.
Mulai dari wilayah Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere, Keuskupan Ruteng, Kevikepan Labuan Bajo dan Dinas Pariwisata di 9 Kabupaten di Pulau Flores.
Koordinasi tersebut dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) terkait ‘Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores’, yang diselenggarakan secara virtual beberapa waktu lalu.
Tujuannya, yakni untuk menghasilkan gagasan dan aksi konkret dalam meningkatkan daya tarik wisata religi Katolik di Pulau Flores.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait