ATAMBUA, iNewsTTU.id-- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah dirasakan masyarakat NTT hingga semua kabupaten, termasuk Kabupaten Belu.
Iska Warga Raimaten, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu NTT, mengaku sering tidak dilayani oleh agen minyak tanah, meski mobil tengki baru usai bongkar.
"Kami kadang tidak dilayani dengan alasan minyak tanah habis, padahal tengki baru selesai datang kasi turun minyak, tapi setelah itu ada yang datang muat minyak keluar dari agen"cerita Iska.
Ia menambahkan, kalaupun dilayani selalu dengan sikap yang kurang etis, karena ada kemungkinan minyak ini diambil oleh orang dari daerah perbatasan dan akan dijual ke Negara tetangga Timor Leste dengan harga yang lebih tinggi.
Frido Amleni warga Lurasik juga mengaku sangat kesulitan untuk mendapatkan minyak tanah, dan sejak kelangkaan ini, harga Minya yang semula Rp.4.000 per liter naik menjadi Rp 12.000 per liter, dan itu juga harus ke kota Atambua.
"Kami selama ini memang susah dapat minyak, karena kami dekat dengan Timor Leste, dan yang sekarang susah minyak ini kami harus beli ke Atambua, tapi harga sudah naik menjadi Rp 12.000 per liter "'kata Frido
Ada dugaan sejumlah agen minyak tanah di kabupaten Belu yang sering menampung dan akan diambil oleh warga yang tinggal di daerah perbatasan dan selanjutnya akan diselundupkan ke Negara tetangga Timor Leste dengan harga lebih tinggi.
Warga berharap pihak kepolisian bisa mengawasi para agen minyak nakal yang berusaha untuk lebih mementingkan keuntungan pribadi.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait