Mappangara mengaku telah menempati rumah tersebut sejak tahun 2000. Pada mulanya, tanah pada bagian Indonesia milik bapak angkatnya, sedangkan pada bagian Malaysia milik sahabatnya yang berkewarganegaraan Malaysia, namun berasal dari Bugis.
Rumah milik Mappangara ini berbentuk rumah panggung yang material bangunannya didominasi oleh kayu.
Tahun 2000-an, tanah yang wilayah Indonesia punya bapak angkat, terus yang Malaysia ini punya sahabat di Malaysia tapi aslinya orang Bugis juga," kata Mappangara dalam unggahan video yang diunggah oleh kanal Youtube bernama The Akis.
Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang memiliki batas darat dengan Malaysia. Pulau ini termasuk dalam wilayah administratif kecamatan Sebatik, yaitu kecamatan paling timur di kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Itulah keunikan sebuah rumah yang terletak di perbatasan dua negara.
Keunikan yang mirip juga ada di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, tepatnya di Desa Haumeni-ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, hanya berbatasan jalan darat yang dulunya dibangun oleh Indonesia sedangkan di seberaang jalan sudah masuk wilayah Distrik Oekusi Timor Leste.
Namun di wilayah ini para peternak sapi bebas keluar masuk untuk menghalau ternak sapi mereka agar tidak terlalu jauh masuk ke wilayah negara Timor Leste.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait