Oase di Tanah Gersang, TMMD Wujudkan Asa Warga Lanaus yang Bersujud

Setelah memastikan apa yang dilihatnya benar, seketika itu kakek Alosius dengan kondisi lulut gemetaran perlahan berlulut seolah bersujud, ia berterima kasih karena harapan dan impian memiliki air bersih akhirnya terwujud.
Kakek Alosius tidak sendiri, ia bersama ratusan warga sekampung sejak puluhan Tahun silam telah impikan kehadiran air bersih yang kini terwujud melalui tangan-tangan prajurit TNI Manunggal Membangun Desa, (TMMD) ke 123 di Desa Lanaus.
Setidaknya, kakek Alosius, yang sudah lebih dari 68 tahun mengarungi hidup, tahu bahwa ia tak akan melihat banyak hal, namun ia ingin memastikan bahwa kehadiran air bersih itu akan menjadi warisan bagi anak cucunya.
"Akhirnya air hadir di kampung ini, terima kasih bapak tentara,"ucapnya lirih nyaris tak terdengar di antara suara bising mesin bor air yang masih meraung raung.
Warga lainnya yang berdiri tak jauh dari kakek Alosius juga tak sanggup menyembunyikan perasaan gembiranya yang meronta-ronta.
"Terima kasih, Tuhan. terima kasih, bapak-bapak TNI," ucap Bu Maria dengan suara bergetar. "Kini kami tidak perlu lagi berjalan jauh hanya untuk menampung setetes air."tambahnya.
Sementara wajah para prajurit, senyum puas pun terlihat jelas. Mereka bekerja keras untuk mewujudkan impian warga, semangat mereka mengalir deras berpacu dengan cucuran keringat demi mengubah kehidupan warga Desa Lanaus lebih mandiri.
Penanggungjawab lapangan, Kapten CBA Dominggus Atamani selaku Danton SSK Satgas TMMD ke-123 menuturkan, setelah mendapatkan air bersih dari sumur bor, selanjutnya akan dilakukan instalasi jaringan perpipaan dari sumber air menuju ke bak penampung pada jarak sekira 75 meter.
"Segera kita instalasi ke bak penampung di bagian belakang Gedung SDN Lanaus yang akan difungsikan untuk siswa SD dan masyarakat, kita juga rencana akan intalasi perpipaan menuju salah satu SMP agar para guru dan siswa di sana juga bisa manfaatkan air bersih ini,"tandasnya.
Bagai Oase di tengah gurun yang siap membasahi tanah kering yang selama ini merindukan sentuhan air, keberadaan sumur bor dengan kedalaman 50 setidaknya sudah bisa menghidupi 100 Kepala Keluarga, (KK) yang mendiami tiga kampung tua di antaranya, Bolmeo, Haubesi dan Kabuk'kole dengan jumlah jiwa 300 orang di dusun II Desa Lanaus.
"Dulu masyarakat saya di sini ambil air di kali jarak cukup jauh, kalau musim hujan terpaksa pakai air hujan karena banjir di kali sehingga keruh tidak bisa diminum,"kata Kepala Desa Lanaus Ansel hanoe.
Editor : Sefnat Besie