Peternak Sapi di Desa Manusasi Keluhkan Rendahnya Harga Timbang Sapi

KEFAMENANU, iNewsTTU.id– Sejumlah peternak sapi di Desa Manusasi, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT mengeluhkan penurunan harga penimbangan sapi yang semakin tajam dalam setahun terakhir.
Yakobus Banu, seorang peternak sapi dari Desa Manusasi, bersama sekitar 60 peternak lainnya, merasa sangat dirugikan dengan kondisi harga yang terus menurun.
Pada tahun-tahun sebelumnya, harga penimbangan sapi masih berada di kisaran Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
Namun, dalam satu tahun terakhir, harga tersebut turun drastis menjadi hanya sekitar Rp35.000 hingga Rp36.000 per kilogram, yang dirasa sangat merugikan para peternak.
Yakobus Banu mengungkapkan bahwa penurunan harga ini membuat mereka semakin sulit untuk bertahan dalam usaha ternak sapi.
"Dulu, harga sapi bisa cukup membantu kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi sekarang dengan harga yang menurun, kami sangat kesulitan," ujar Yakobus.
Ia bersama para peternak sapi lainnya berharap agar pemerintah daerah dapat turun tangan untuk memantau dan mencari solusi atas penurunan harga penimbangan sapi yang terjadi di wilayah mereka.
"Kami mengharapkan perhatian dari pemerintah agar bisa menindaklanjuti mengapa harga ini bisa menurun begitu tajam, karena ini sangat merugikan kami," tambah Yakobus.
Harapan Menjelang Hari Raya Lebaran
Para peternak sapi di Desa Manusasi juga berharap ada perbaikan harga menjelang Hari Raya Lebaran.
Mereka berharap harga penimbangan sapi kembali membaik, sehingga mereka bisa mendapatkan harga yang adil dan tidak dirugikan.
"Kami berharap pada saat Hari Raya nanti, harga sapi bisa kembali seperti dulu, agar kami bisa mendapat keuntungan yang lebih baik," harap Yakobus.
Editor : Sefnat Besie