Penggunaan gadget harus lebih bijak dan literasi mengenai penggunaan teknologi perlu diajarkan, agar tidak mengganggu tugas-tugas yang harus diselesaikan. Anak-anak, misalnya, perlu dikenalkan pada permainan tradisional lokal yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila, tanpa membedakan suku, agama, atau ras. Dengan demikian, nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi dalam diri setiap anak.
Turut hadir dalam kegiatan ini DP3AP2KB Provinsi NTT yaitu Kadis DP3PAP2KB Provinsi NTT Ruth Diana Laiskodat, Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA), France A. Tiran, Kabid Kualitas Hidup Perempuan, dr. Theresa S. Ralo, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Dr. Nikolaus N. Kewuan, Plh. Kabid Pemenuhan Hak Anak; Oce Boymau, Kepala UPTD PPA, Saleha Wongso, Kasubag Tata Usaha UPTD PPA; Megawaty Sidik; dan Kepala Seksi Pengaduan UPTD PPA ;Jefri Aryandra. Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Francisca J. H. Ikasasi.
Selain itu, hadir pula mitra seperti Save the Children, Direktur Cis Timor Indonesia dan UN Women. Ketua Majelis Jemaat GMIT Betlehem Oesapa Barat : Pdt. Elisa Maplani, S. Th., dan Pendeta Magdalena Adam-Manu, Sekretaris Camat Kelapa Lima: Ferdinan Masae, Plt. Kadis P3A Kota Kupang: Imelda Manage.
Serta Piet Djami Rebo sebagai Tokoh Masyarakat Kelurahan Oesapa Barat, Lima Kepala Keluarga yang menghibahkan tanah seluas 300 meter untuk pembangunan sumur bor dan tempat pembuangan sampah terpadu: Keluarga Nawa, Keluarga Henuk, Keluarga Foes, dan Keluarga Long, Ketua TP. PKK Kelurahan Oesapa Barat: Devi Yanthi Wielawa, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Oesapa Barat: Salmun Manage.
Editor : Sefnat Besie