KEFAMENANU, iNewsTTU.id— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) telah mengalokasikan dana sebesar Rp74 juta untuk mengatasi kekeringan yang melanda 167 desa sesuai data terakhir tahun 2023 di wilayah tersebut.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi cuaca ekstrem yang mengakibatkan kekeringan panjang di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Kepala BPBD TTU, Oktovianus Nule, menyatakan bahwa anggaran ini telah disiapkan untuk penanganan darurat kekeringan, namun masih dalam tahap penganggaran dan belum dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Dana sebesar Rp74 juta ini merupakan alokasi yang kami siapkan untuk mengatasi dampak kekeringan, Namun, anggaran ini masih harus melalui proses pembahasan di DPRD sebelum dapat direalisasikan," jelas Oktovianus.
Menurutnya, kekeringan yang terjadi di Kabupaten TTU menjadi salah satu prioritas utama BPBD karena dampaknya yang cukup luas, terutama dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di desa-desa yang terdampak.
BPBD TTU akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan dinas teknis lainnya, untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
"Fokus kami adalah menyediakan air bersih untuk masyarakat yang sangat membutuhkannya. Kami juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk mendistribusikan bantuan air dan melakukan langkah-langkah mitigasi lainnya," tambahnya.
Selain itu, BPBD TTU juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipatif, termasuk penyediaan sumber air alternatif dan pengiriman bantuan air melalui truk tangki ke wilayah-wilayah yang paling parah terdampak kekeringan.
Diharapkan dengan langkah-langkah ini, masyarakat dapat terbantu dan risiko kekeringan dapat diminimalisir.
Pembahasan anggaran ini diharapkan segera dilakukan oleh DPRD TTU, sehingga penanganan kekeringan bisa dilaksanakan tanpa hambatan.
Editor : Sefnat Besie