Mereka berkesempatan tinggal berdampingan dengan komodo dan mempelajari kehidupan sehari-hari dari dekat. Dengan pengalaman yang diperoleh dari pulau tersebut, Pianmbeke dan timnya mampu mengumpulkan banyak ide yang nantinya akan dijadikan bagian dari gerakan Animal Pop Komodo yang menarik perhatian.
Dengan kerjasama erat dengan masyarakat setempat, Pianmbeke dan tim Animal Pop-nya bekerja sama dengan kelompok seniman dan penari lokal. Bersama-sama, mereka menciptakan kelompok khusus yang bertujuan mengajar dan mengembangkan tampilan Animal Pop Komodo tersebut.
Proses ini melibatkan para penari muda yang bersemangat dan bergabung dalam gerakan ini untuk menjadikan Pulau Rinca sebagai simbol kekayaan budaya dan daya tarik pariwisata yang unik.
"Tarian Animal Pop Komodo" yang telah dihasilkan melalui kerja keras Pianmbeke dan timnya akhirnya mendapatkan pengakuan resmi dari kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Tampilan ini kini menjadi atraksi utama di Pulau Rinca dan telah diresmikan dalam upacara yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan pelaku industri pariwisata.
Muh. Alfian Suhendy Adam, atau yang lebih dikenal dengan nama Pianmbeke, merupakan anggota Animal Pop Indonesia yang berpengalaman dalam industri tari dan modein dance selama lebih dari 20 tahun.
Dedikasinya dalam menggali potensi pariwisata dan menghadirkan elemen seni yang inovatif telah memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan Labuan Bajo dan keindahan Pulau Rinca kepada masyarakat Pianmbeke, sosok di balik tampilan Animal Pop Komodo untuk promosi Labuan Bajo.
Selain itu, Pianmbeke dan tim Animal Pop-nya juga bekerja sama dengan kelompok seniman dan penari lokal yang berbakat. Bersama-sama, mereka menciptakan kelompok khusus yang bertujuan untuk mengajar dan mengembangkan tampilan Animal Pop Komodo tersebut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta