Sehingga BKKBN dan pihak terkait lainnya, harus punya pemikiran baru bahwa tidak lagi fokus pada kuantitas manusia tapi pada kualitas.
Hasto juga mengatakan, stunting bukan hanya soal fisik biologis saja, tapi juga adalah masalah sumber daya manusia, sehingga perlu membangun karakter keluarga berkualitas.
"Tanoto Foundation selalu mensuport kita agar kita membangun karakter, sehingga itu akan kita wujudkan. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, membuat para peserta yang hadir bisa bersemangat untuk mewarnai pembangunan sumber daya manusia di masa mendatang,” tutup Hasto.
Secara terpisah, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry, juga mengapresiasi BKKBN yang telah melibatkan pihaknya dalam menangani stunting.
"Menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami Tanoto Foundation, menerima penghargaan dari BKKBN ini. Kami juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua tim BKKBN di pusat maupun daerah," kata Eddy.
"Bapak Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN, telah mencontohkan kepemimpinan piawai dan komitmennya untuk melibatkan para mitra pembangunan, lembaga filantropi dan sektor swasta dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia," sambung Eddy.
Eddy menambahkan bahwa komitmen dan semangat berkolaborasi ini juga diteruskan oleh para pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama dan anggota tim BKKBN lainnya.
Menurutnya, bekerja bersama tim BKKBN menjadi suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi Tanoto Foundation.
"Kami berharap, kerjasama dengan BKKBN bisa dilanjutkan terus tidak hanya untuk menurunkan prevalensi stunting, tetapi untuk meningkatkan kualitas pola pengasuhan anak usia dini dalam keluarga yang penuh kasih sayang," tutup Eddy.
Editor : Sefnat Besie