Asisten II Setda TTU, Trinimus Olin, menegaskan bahwa proses ini bukan sekadar memenuhi prosedur, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Ini menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya Dinas Kesehatan. Kehadiran Forkopimda, perangkat kecamatan, dan seluruh undangan adalah bentuk kolaborasi,” kata Trinimus.
Ia juga menekankan bahwa tantangan terbesar bukanlah memperoleh sertifikat eliminasi, melainkan mempertahankan status bebas malaria secara berkelanjutan.
“Target kita bukan hanya memperoleh sertifikat, tetapi mempertahankan kondisi bebas malaria secara berkelanjutan,” tegasnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, siap membentuk tim khusus untuk menjaga status bebas malaria dan memastikan dukungan anggaran serta perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan dasar.
Rotary Club Kupang Sentral Beri Bantuan Mikroskop dan Logistik
Dukungan terhadap proses eliminasi malaria di TTU juga datang dari Rotary Club Kupang Sentral. Presiden Rotary Club Kupang Sentral, Fery Kase, menyatakan komitmennya membantu percepatan eliminasi malaria di lima kabupaten di NTT, termasuk TTU yang telah memasuki tahun kedua pendampingan.
“Semoga dengan apa yang sudah kami berikan, baik melalui bantuan dana maupun logistik, dapat membantu mempercepat proses eliminasi,” ujar Fery.
Sebagai bentuk dukungan nyata pada tahap akhir verifikasi, Rotary Club menyerahkan dua unit mikroskop serta berbagai logistik laboratorium yang diperuntukkan bagi peningkatan kualitas deteksi dini kasus malaria di puskesmas.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
